JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjualan tiket MotoGP mengalami kendala, salah satunya mengenai akomodasi.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan RI Febry Calvin Tetelepta menjelaskan banyak wisatawan yang masih ragu membeli tiket lantaran khawatir tidak mendapat akomodasi.
Febry menjelaskan seluruh akomodasi yang tersebar di Lombok, saat ini hanya 75 persen yang beroperasi karena dampak pandemi. Dari jumlah tersebut, setengahnya sudah terpesan dan menyisakan 7.200 kamar yang masih tersedia.
Baca Juga: Penjualan Seret, PNS Se-NTB Wajib Beli Tiket MotoGP Mandalika
Untuk menyiasati akomodasi bagi wisatawan, pemerintah bakal memaksimalkan homestay atau sarana hunian pariwisata (sarhunta) agar masyarakat dapat mengakses akomodasi yang terjangkau.
Selain itu, pemerintah telah memberlakukan Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 yang mengatur tarif akomodasi selama event internasional.
"Untuk memaksimalkan pemanfaatan homestay atau sarhunta, KSP juga mendorong agar homestay yang ditawarkan dapat di akses melalui channel online ITDC," ujar Febry melalui pesan tertulisnya, Kamis (3/3/3022) dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut KSP mendorong pemerintah daerah dan ITDC untuk terus mengajak masyarakat menonton MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022 mendatang.
Baca Juga: Asri dan Sunyi, Ini Rekomendasi Beberapa Wisata Alam di Mandalika
Terlebih, dalam proses pembangunan sarana dan prasarana MotoGP, Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah melibatkan masyarakat.
"Jadi perlu juga terobosan melibatkan masyarakat menyukseskan penyelenggarannya," ujarnya.
Adapun pemerintah mencatat tiket MotoGP Mandalika yang sudah terjual hingga 20 Februari 2022 lalu baru mencapai 21.530 tiket, masih jauh dari target sebanyak 60 ribu tiket.
Baca Juga: Jokowi Kurangi Jumlah Penonton MotoGP Mandalika Jadi 60 Ribu, Ini Alasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.