SAVANNAH, KOMPAS.TV — Sekitar 3.800 tentara yang bermarkas di Fort Stewart, negara bagian Georgia, Amerika Serikat diperintahkan berangkat untuk memperkuat pasukan AS di Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina, seperti dilansir Associated Press, Kamis (3/3/2022).
“Ini sangat sibuk dan menegangkan, tetapi secara keseluruhan berhasil,” kata Sersan Staf Angkatan Darat, Ricora Jackson, hari Rabu ketika dia bersama belasan rekannya menunggu naik pesawat sewaan di Hunter Army Airfield di Savannah. Para prajurit itu berasal dari Brigade Lapis Baja ke-1 Divisi Infanteri ke-3 Angkatan Darat.
Secara keseluruhan, Pentagon sudah memerintahkan sekitar 12.000 tentara dari berbagai pangkalan Amerika Serikat ke Eropa, dengan beberapa ribu tentara AS yang memang ditempatkan di luar negeri bergeser ke negara-negara Eropa.
Misi tentara di luar negeri adalah untuk berlatih bersama unit militer sekutu NATO dalam unjuk kekuatan yang bertujuan mencegah agresi lebih lanjut oleh Rusia.
“Saya sedikit gugup, tapi tidak apa-apa,” kata Jackson, seorang penembak tank berusia 22 tahun dari Pensacola, Florida. Ditanya apa yang membuatnya gugup, dia menjawab: "Hampir tidak diketahui."
Mayor Jenderal Charles Costanza, komandan Infanteri ke-3, mengatakan tentara dan keluarga mereka diberitahu untuk memperkirakan pengerahan itu berlangsung enam bulan, meskipun itu dapat diperpanjang atau dipersingkat tergantung pada perkembangan di Ukraina. “Tidak ada niat untuk membuat anggota militer AS bertempur di Ukraina,” kata Costanza. “Dan mereka tahu itu.”
Baca Juga: Rusia Klaim Telah Rebut Kota Pelabuhan di Ukraina
Keadaan sendiri semakin memanas, Swedia mengatakan empat jet tempur Rusia melanggar wilayah udaranya di atas Laut Baltik hari Rabu, (2/3/2022) seperti laporan Associated Press.
Empat jet tempur, dua SU-27 dan dua SU-24, melintas sebentar di atas wilayah udara Swedia di timur pulau Gotland, menurut sebuah pernyataan dari Angkatan Bersenjata Swedia.
“Mengingat situasi saat ini, kami sangat prihatin dengan insiden tersebut,” kata Kepala Angkatan Udara Swedia Carl-Johan Edstrom. “Ini adalah perilaku tidak profesional dan tidak bertanggung jawab dari pihak Rusia.”
Jet tempur Swedia langsung mengudara dan mengambil foto jet Rusia, kata pernyataan itu.
“Ini menunjukkan kesiapan kita sudah baik. Kami berada di tempat untuk mengamankan integritas teritorial dan perbatasan Swedia,” kata Edstrom. "Kami memiliki kendali penuh atas situasi ini."
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.