Rusia Invasi Ukraina, Everton Tangguhkan Kerja Sama dengan Perusahaan Milik Alisher Usmanov

JAKARTA, KOMPAS.TV - Everton memutuskan untuk menangguhkan rencana kerja sama sponsor mereka dengan perusahaan milik Alisher Usmanov setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina. 

Usmanov yang merupakan miliarder dari Rusia, asetnya sekarang juga telah dibekukan oleh Uni Eropa. 

Keputusan The Toffees untuk menangguhkan kerja sama dengan perusahaan Usmanov tersebut juga sebagai bentuk dukungan untuk salah satu pemain mereka asal Ukraina Vitalii Mykolenko. 

"Semua orang di Everton tetap terkejut dan sedih dengan peristiwa mengerikan yang terjadi di Ukraina," bunyi pernyataan Everton dikutip dari situs resmi klub, Rabu (2/3/2022). 

Situasi tragis ini harus berakhir sesegera mungkin, dan hilangnya nyawa lebih lanjut harus dihindari.

“Para pemain, staf pelatih, dan semua orang yang bekerja di Everton memberikan dukungan penuh kepada pemain (Ukraina) kami Vitalii Mykolenko dan keluarganya dan akan terus melakukannya," katanya.

"Klub dapat mengonfirmasi bahwa mereka telah menangguhkan dengan segera semua pengaturan sponsor komersial dengan perusahaan Rusia USM, Megafon dan Yota," imbuhnya.

Baca Juga: Atlet Rusia dan Belarusia Diizinkan Tampil di Paralimpiade Musim Dingin, tapi...

USM Holdings merupakan perusahaan milik Usmanov yang saat ini dipimpin oleh pemilik Everton Farhad Moshiri, yang diketahui menjadi sponsor untuk tempat latihan klub. 

Pada musim 2024-2025 mendatang, Usmanov juga memiliki hak untuk penamaan stadion baru milik Everton yang akan dibuka di musim tersebut. 

Sedangkan Megafon yang mulai menjadi sponsor sejak 2020 dimiliki oleh USM dan mensponsori seragam tim wanita Everton.

Sementara Yota yang merupakan bagian dari grup Megafon, juga turut menjadi sponsor dengan tampil di lengan baju pemain. 

Sebelum Everton, ada dua tim lain yang juga menangguhkan kerja sama sponsor mereka dengan perusahaan asal Rusia. 

Klub Jerman Schalke 04 memutuskan tak lagi mengenakan Gazprom, perusahaan gas Rusia.

Di Jersey mereka yang kemudian disusul Manchester United untuk tak lagi bekerja sama dengan perusahaan penerbangan Aeroflot. 

Baca Juga: FIFPRO: Dua Pesepak Bola Telah Terbunuh sejak Perang Rusia-Ukraina