Oleh: Desy Afrianti
Jarum jam menunjukkan pukul 1 siang ketika saya berupaya memejamkan mata. Kepala sakit luar biasa, sekujur tubuh remuk. Berbalut selimut, meringkuk menggigil kedinginan. Berharap segera terlelap.
Itu adalah hari kedua saya terinfeksi virus corona, akhir Januari lalu.
Sungguh bukan sakit yang mudah meski telah dua kali divaksin. Entah dari mana masuknya virus, yang jelas ini kebobolan. Dua tahun berusaha menutup rapat akhirnya kebagian giliran.
Sepanjang siang itu hanya terbaring di tempat tidur. Tubuh lunglai tak mampu menopang, duduk pun sulit. Tetapi Suster Rufina selalu mengingatkan untuk tetap berpikir positif dan semangat.
Rufina adalah suster Puskesmas yang ditugaskan memantau saya dan keluarga selama isoman. Suster Rufina selalu sigap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikirim lewat WA, bahkan ketika dia sedang cuti.
Berdasarkan keluhan dan gejala yang saya alami, Suster Rufina meresepkan antivirus. Obat Favipiravir itu diminum hingga hari kelima.
Serangan dahsyat virus corona saya alami selama satu hari. Di hari berikutnya pegal-pegal masih terasa tapi tidak dominan. Pusing mulai hilang serta demam sedikit reda.
Tapi muncul keluhan lain, tenggorokan sakit dan batuk-pilek. Minum banyak air putih, konsumsi buah-buahan jadi senjata untuk melawan gejala lain Covid itu. Kebetulan indra perasa masih berfungsi normal, begitu pun penciuman.
Baca Juga: Tips Meredakan Sakit Tenggorokan Akibat Gejala Omicron Agar Sembuh dengan Cepat
Hari keempat dan seterusnya kondisi kian membaik. Bahkan di hari kelima bisa mengikuti meeting online redaksi.
Kondisi menakutkan telah terlewati, kemungkinan tubuh telah berhasil membangun antibodi melawan Covid-19.
Bisa jadi virus yang menyerang ini varian Omicron-yang disebut memiliki gejala tak seberat Delta. Memang tidak bisa dipastikan, namun Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar kasus positif di Indonesia saat ini didominasi varian Omicron.
Pada Senin 7 Februari 2022 saya sudah aktif bekerja secara WFH. Namun sisa-sisa virus corona tampaknya masih bersemayam. Batuk-batuk belum juga reda meski telah memasuki hari ke 10 isoman, terutama di pagi hari.
“Oh bisa karena udara dingin ya bu pagi-pagi, minum hangat ya,” tulis Suster Rufina membalas pesan. Beberapa hari kemudian batuk mulai hilang. Tepat hari ke 15 Suster Rufina menghubungi kembali dan menyatakan bahwa status saya telah lepas pantau karena sudah tidak ada lagi keluhan, dinyatakan sembuh.
Hari ini (2/3/2022), tepat dua tahun kasus Covid ditemukan di Indonesia. Dua tahun didera pandemi, dua varian menghantam Indonesia, Delta dan Omicron.
Varian Delta mengamuk di Indonesia pertengahan tahun lalu. Varian dengan nama lain B.1.617.2 ini mengakibatkan lonjakan kasus antara Juni hingga Agustus. Ketika itu sistem kesehatan nyaris lumpuh. Mulai dari ketersediaan oksigen, keterisian tempat tidur rumah sakit hingga tenaga kesehatan bertumbangan.
2021 menjadi tahun berduka bagi Indonesia. Ribuan nyawa melayang dalam 24 jam. Saban hari masjid-masjid menyiarkan berita kematian. Raungan ambulans memecah kebisingan deru kendaraan di jalanan. Horor.
Sabtu siang itu matahari bersinar sempurna di langit Jakarta Timur. Cahayanya berebut masuk ke dalam sebuah rumah mungil berlantai dua melalui celah-celah jendela.
Baca Juga: Ini Daftar Terbaru Wilayah PPKM Jawa-Bali, Jakarta Masih Level 3
Di ruang keluarga duduk ibu hamil yang tengah sibuk menciumi ujung botol minyak kayu putih. "Kenapa tidak ada baunya ya, apa hidungku yang salah?" katanya bergumam dalam hati. Dia lantas meminta suaminya untuk ikut mencium cairan kayu putih itu dan ternyata bisa membauinya. Aneh.
Mawar Dwi Puji mulai panik, khawatir apa yang dialaminya adalah gejala Covid-19. Awal Juli 2021 itu wilayahnya sudah masuk zona merah. Kanan-kiri sebelah rumah sudah terpapar. Varian Delta sedang mengamuk.
Wanita 37 tahun itu memanggil layanan tes swab ke rumah. Dua putranya menjalani tes antigen lebih dulu dan hasilnya positif. Tes Covid suaminya menunjukkan hasil yang sama. Mawar semakin syok. Giliran dia, hasil antigen dua garis tipis, alhasil minta dilakukan tes PCR. Dan hasilnya juga positif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.