JENEWA, KOMPAS.TV - Puluhan diplomat dari berbagai negara dilaporkan walk out (WO) massal ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov berbicara melalui siaran video, Selasa (1/3/2022).
Aksi WO tersebut adalah bentuk protes invasi Rusia ke Ukraina yang sudah menginjak hari keenam ini.
Para diplomat itu menghadiri majelis Dewan Hak Asasai Manusia dan Konferensi tentang Pembatasan Senjata PBB di Jenewa, Swiss.
Lavrov tadinya hendak menghadiri majelis ini secara langsung. Namun, larangan melintas pesawat Rusia di berbagai negara Eropa membuatnya terpaksa hadir secara virtual.
Ketika tiba sesi Lavrov bicara, banyak diplomat langsung hengkang sebagai bentuk protes. Seorang juru bicara dewan PBB menyebut sekitar 100 orang meninggalkan ruangan.
Diplomat yang pilih WO diketahui termasuk utusan Ukraina di Jenewa serta menteri luar negeri Kanada dan Denmark.
“Apa yang kamu lihat adalah dukungan kuat untuk Ukraina,” kata Bonnie Jenkins, wakil menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) bidang kontrol senjata dan keamanan internasional dikutip Associated Press.
Baca Juga: Ledakan Besar Hantam Pusat Kota Kharkiv dan Kenai Warga Sipil, Zelensky: Tak Ada Maaf untuk Rusia
Dalam siaran videonya, Lavrov bicara tentang invasi ke Ukraina dari perspektif Rusia. Salah satu topik yang disinggung adalah keamanan warga sipil di tengah invasi.
As a sign of solidarity EU Ambassadors & others decided to leave w Ukraine the room when FM Lavrov addressed @UN_HRC & Conference on Disarmament. We cannot be expected to sit by while Russia is actively spreading disinformation & falsehoods regarding its aggression against pic.twitter.com/X5Vb7CTE3c
— EU at the UN - Geneva #MultilateralismMatters (@EU_UNGeneva) March 1, 2022
Kendati tumpukan bukti bahwa serangan ke fasilitas atau warga sipil sejak awal invasi, Lavrov mengklaim warga sipil Ukraina tidak perlu takut dengan invasi Rusia.
“Jutaan orang asli Ukraina tinggal di Rusia hari ini. Sejauh pengetahuan kami, mereka adalah rakyat kami. Kami selalu bersama-sama dan akan berlipatganda lebih kuat dan lebih sukses,” kata Lavrov dikutip TASS.
Pernyataan Lavrov dirilis pada hari yang sama dengan serangan ke pusat kota Kharkiv. Sejak kemarin, belasan orang tewas akibat serangan roket dan artileri Rusia ke Kharkiv yang mengenai kompleks tempat tinggal.
Pada hari yang sama, Selasa (1/3), serangan artileri Rusia dilaporkan mengenai rumah sakit bersalin di ibu kota Kiev.
Baca Juga: Meski Rusia-Ukraina Berperang, Aleksei Miranchuk dan Ruslan Malinovsky Masih Jalin Persahabatan
Sumber : Associated Press/TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.