Kompas TV nasional kesehatan

Ketahui, Perempuan dengan PCOS Lebih Berisiko pada Komplikasi Penyakit

Kompas.tv - Diperbarui 29 Desember 2024, 15:37 WIB
ketahui-perempuan-dengan-pcos-lebih-berisiko-pada-komplikasi-penyakit
Ilustrasi - Perempuan denganPCOS berisiko lebih tinggi untuk penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol bersama dengan peningkatan prevalensi obesitas. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor :

JAKARTA, KOMPAS.TV – Perempuan yang mempunyai sindrom ovarium polikistik atau PCOS berisiko lebih tinggi untuk penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol bersama dengan peningkatan prevalensi obesitas.

Hal itu merupakan temuan utama yang dirilis Kesehatan Wanita Apple atau Apple Women’s Health sebagai bagian dari studinya menjelang Hari Wanita Internasional pada 8 Maret. Studi ini dipimpin oleh Harvard TH Chan School of Public Health, Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Apple.

Peserta dalam penelitian ini mengandalkan iPhone dan Apple Watch untuk melacak siklus menstruasi bulanan mereka. Fitur ini diperkenalkan pada 2019 dan hadir di semua iPhone di aplikasi kesehatan.

 “Dalam salah satu studi pertama terlihat bahwa ada hubungan antara kesehatan menstruasi, sindrom ovarium polikistik, dan kesehatan jantung pada tingkat populasi,” ujar peneliti utama Dr Shruthi Mahalingaiah dari Harvard TH Chan School of Public Health, dilansir Indian Express, Selasa (1/3/2022).

Ia juga menekankan, kesehatan menstruasi tetap kurang terwakili secara signifikan dalam ruang penelitian. Namun, mereka berharap dapat menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menstruasi dan siklus menstruasi dapat menjadi jendela menuju kesehatan secara keseluruhan.

Lebih jauh, PCOS ditandai dengan peningkatan hormon androgen pada wanita. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan jerawat, kelebihan rambut wajah atau tubuh, atau bahkan kerontokan rambut di kulit kepala serta menstruasi yang tidak teratur.

Tetapi hal ini juga berdampak pada beberapa penanda kesehatan lainnya untuk perempuan, dan studi Apple memberikan lebih banyak wawasan tentang ini.

Baca Juga: Mengenal PCOS, Salah Satu Penyebab Wanita Susah Hamil

Temuan utama studi PCOS

Sekitar 12 persen peserta dalam penelitian ini melaporkan diagnosis PCOS. Mereka dengan PCOS didiagnosis antara usia 14 dan 35 serta usia rata-rata dalam penelitian ini adalah 22 tahun. Mereka cenderung melaporkan riwayat keluarga PCOS (23 persen).

Sementara itu, lebih dari 70 persen peserta tanpa PCOS melaporkan bahwa siklus menstruasi mereka teratur dalam empat tahun dari periode pertama. Hanya 43 persen peserta dengan PCOS yang mengatakan siklus mereka teratur selama jangka waktu yang sama.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa 49 persen dari mereka yang menderita PCOS tidak pernah memiliki siklus teratur atau baru mendapatkan siklus menstruasi yang teratur setelah menggunakan hormon.

Peserta dengan PCOS memiliki prevalensi kondisi yang lebih tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Peserta ini hampir empat kali lebih mungkin untuk memiliki kondisi pra-diabetes, tiga kali lebih mungkin untuk memiliki diabetes tipe 2, dua kali lebih mungkin untuk memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dibandingkan dengan peserta non-PCOS.

Studi Apple juga menunjukkan bahwa prevalensi obesitas hampir dua kali lipat untuk peserta dengan PCOS daripada peserta tanpa PCOS. Hasil studi lainnya adalah bahwa peserta dengan PCOS memiliki detak jantung tidak teratur atau aritmia (5,6 persen melaporkan ini) dibandingkan dengan 3,7 persen peserta non-PCOS.

Menurut para peneliti, lebih dari 37.000 peserta menyelesaikan survei Riwayat Medis setidaknya sekali dan menjawab pertanyaan tentang kondisi ginekologi, riwayat kesehatan keluarga, dan kesehatan jantung.

Dari jumlah tersebut, sekitar 30.000 juga menyelesaikan survei Riwayat Reproduksi dan menjawab pertanyaan tentang siklus menstruasi mereka dari waktu ke waktu. PCOS juga terkait dengan infertilitas, meskipun penelitian Apple tidak menyelidiki aspek ini.

Apple menyatakan bahwa sama seperti data kesehatan lainnya, data Pelacakan Siklus dienkripsi dan hanya dapat diakses dengan kode sandi pengguna, Touch ID, atau ID Wajah. Apple tidak membagikan data ini kepada orang lain tanpa izin eksplisit dari pengguna.

Perlu dicatat bahwa studi Apple terbatas pada peserta di Amerika Serikat, yang dapat mendaftar melalui aplikasi Penelitian. Pada pokoknya, Para peneliti berharap untuk membangun penelitian ini, termasuk membuat kumpulan data dasar yapg lebih besar pada PCOS, dengan variabel yang dapat dilacak sendiri, dan hubungannya dengan kesehatan jantung.




Sumber : Kompas TV/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x