Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Harga Bright Gas Naik jadi Rp15.500, Elpiji 3Kg Aman karena Disubsidi Rp11.000

Kompas.tv - 1 Maret 2022, 06:10 WIB
harga-bright-gas-naik-jadi-rp15-500-elpiji-3kg-aman-karena-disubsidi-rp11-000
Pekerja sedang mengisi tabung gas elpiji 3kg. (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski harga gas kini melonjak, Pertamina dan pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga elpiji 3 kg yang memang disubsidi pemerintah. Pertamina hanya menaikkan harga elpiji nonsubsidi pada Minggu, (27/2/2022) lalu.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan, Pertamina tetap menjual elpiji tabung sesuai harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

"Meski tren CPA (kontrak Aramco) terus meningkat, elpiji subsidi tiga kilogram tidak mengalami perubahan harga," kata Irto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (1/3/2022).

Ia menjelaskan, di setiap tabung elpiji 3kg ada subsidi dari pemerintah sebesar Rp11.000. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan yang dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Harga Gas Elpiji Nonsubsidi Naik, Pedagang Sengaja Tak Sediakan Stok Sejak Beberapa Bulan Terakhir!

Irto menyebut, konsumsi elpiji 3kg mencakup 93 persen dari total konsumsi elpiji nasional. Sedangkan 7 persen lainnya, adalah tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk elpiji Bright Gas.

Kenaikan harga Bright Gas dilakukan, untuk menyesuaikan dengan harga minyak dan gas bumi di pasar global. Harga keduanya kian meroket setelah adanya krisis Rusia-Ukraina.

Setelah dinaikkan, harga elpiji saat ini adalah Rp15.500 per kilogram. Menurut Irto, keputusan itu juga telah mempertimbangkan kondisi penyesuaian harga serta kemampuan pasar elpiji non subsidi.

Baca Juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina bagi Indonesia: Siap-Siap Beban Subsidi BBM hingga Elpiji Ikut Naik

Ia mengklaim harga tersebut juga masih kompetitif dibandingkan harga elpiji di berbagai negara di Asia Tenggara.
 
"Penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri besar minyak dan gas," ujar Irto.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x