MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Minggu, (27/2/2022) memerintahkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu agar pasukan pencegah tentara Rusia bersiaga penuh dalam postur tugas tempur khusus sehubungan dengan pernyataan agresif oleh Barat.
Apa artinya ini? Berikut sebagian dari senjata-senjata Rusia yang kini bersiaga penuh, seperti laporan RIA Novosti, Senin, (28/2/2022)
Semua jenis senjata
Strategic Deterrence Force SDF adalah dasar dari kekuatan tempur angkatan bersenjata Rusia, dirancang untuk mencegah agresi terhadap Rusia dan sekutunya, serta mengalahkan agresor dalam perang menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk senjata nuklir.
SDF terdiri dari Kekuatan Ofensif Strategis (SOF) dan Kekuatan Defensif Strategis (SDF). Mereka dilengkapi Satuan Nuklir Strategis yang terdiri dari sistem peluru kendali dan pesawat pembom interkontinental, senjata jarak jauh presisi tinggi, dan Pasukan Rudal Strategis.
Kekuatan serangan utama Pasukan Rudal Strategis adalah sistem rudal RS-24 Yars. Menurut berbagi sumber, Rusia saat ini memiliki lebih dari 100 RS-24 Yars siap tempur, baik dalam versi satuan bergerak maupun satuan statik. Rusia akan sepenuhnya beralih ke senjata ini pada tahun 2024.
Jangkauan rudal balistik antarbenua RS-24 Yars adalah 12 ribu kilometer dan mampu menembus semua sistem pertahanan rudal yang ada, serta memiliki berbagai hulu ledak ditujukan secara individual ke sasaran.
Selain itu, satuan rudal hipersonik dengan berbagai tipe seperti Avangard dan Tsirkon sudah operasional bertugas dalam Pasukan Rudal Strategis Rusia.
Baca Juga: Rusia Disanksi, Presiden Belarusia Beri Peringatan: Bisa Menimbulkan Perang Dunia III
Kekuatan Laut dan Udara
Kekuatan Strategis Rusia mencakup pasukan strategis non-nuklir yang juga bisa berfungsi sebagai satuan pemukul jarak jauh berkekuatan nuklir, diperkuat unit pembom strategis jarak jauh, kapal selam, kapal permukaan, dan satuan udara jarak jauh angkatan laut dengan rudal konvensional jarak jauh presisi tinggi.
Secara khusus, andalan Rusia adalah kapal selam nuklir Borei generasi keempat, yang masing-masing membawa 16 rudal antarbenua Bulava.
Dan pada 21 Desember tahun lalu, kapal selam bertenaga nuklir "Prince Oleg" tipe terbaru "Borey-A" berstatus siap tempur dan masuk ke jajaran ofensif dan defensif strategis Rusia.
Baca Juga: Mengenal KGB, Intelijen Rusia yang Jago Merekrut Orang Asing, Tempat Putin Mengawali Karir
Kekuatan Defensif Strategis
Dasar satuan ini adalah pasukan siap tempur dilengkapi berbagai kekuatan pertahanan udara strategis, yang mencakup sistem peringatan serangan rudal, sistem kontrol ruang angkasa, serta sistem pertahanan anti-rudal, ruang angkasa dan anti serangan udara.
Salah satu andalan terbaru Rusia adalah sistem rudal anti-pesawat S-500 Prometheus. Sistem ini punya kemampuan pencegat jarak jauh generasi baru. S-500 tidak hanya mampu mencegat target rudalbalistik, tetapi juga target aerodinamis seperti pesawat, helikopter, target udara lainnya, serta rudal jelajah.
Radius maut S-500 Prometheus adalah 600 kilometer, mendeteksi dan secara bersamaan menembakkan hingga sepuluh target supersonik balistik yang terbang dengan kecepatan hingga tujuh kilometer per detik, termasuk hulu ledak rudal hipersonik.
Karakteristik S-500 secara signifikan lebih unggul dari S-400 dan pesaingnya asal Amerika Serikat, rudal Patriot Advanced Capability-3.
Tugas tempur adalah jenis tugas khusus dari pasukan yang dialokasikan secara khusus dan sarana yang selalu siap (ditetapkan) untuk melakukan misi tempur.
Sumber : Kompas TV/RIA Novosti
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.