BRUSSELS, KOMPAS.TV - Jerman mengumumkan akan menganggarkan 100 miliar Euro untuk anggaran pertahanan. Selain itu mereka juga memutuskan anggaran pertahanan mereka mulai tahun ini sebesar 2 persen dari PDB atau Produk Domestik Bruto, demikian dilaporkan Associated Press hari Minggu (27/2/2022).
Keputusan Jerman itu dipandang sebagai langkah drastis dan perubahan arah kebijakan yang signifikan dalam kebijakan keamanan Eropa.
Pengumuman Jerman itu terjadi hanya beberapa jam sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklir strategis Rusia untuk siaga penuh. Hal ini menggarisbawahi bagaimana perang Rusia di Ukraina menjadi tolok ukur perubahan arah kebijakan keamanan Eropa pasca-Perang Dunia II, dengan cara yang tidak terpikirkan bahkan beberapa minggu yang lalu.
Pergeseran kebijakan Jerman juga terjadi ketika Italia, Prancis, Austria, Malta, Kanada, dan Belgia bergabung dengan negara-negara Uni Eropa lainnya dalam menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia.
Sementara itu, pengunjuk rasa antiperang turun ke jalan di Berlin, Roma, Praha, Istanbul dan kota-kota lain, bahkan kota-kota Rusia seperti Moskow dan St. Petersburg, menuntut diakhirinya penyerbuan yang menjadi serangan darat terbesar Eropa sejak Perang Dunia II.
Puluhan ribu orang berkumpul hari Minggu di depan Gerbang Brandenburg Berlin, sebagian membawa poster dengan slogan-slogan seperti “Hands off Ukraine,” “Tanks to Windmills” dan “Putin, pergi ke terapi dan tinggalkan Ukraina dan dunia dalam damai.”
Baca Juga: Bantu Ukraina, Jerman akan Kirim 1.000 Senjata Anti-Tank dan Rudal Stinger untuk Lawan Rusia
Pengumuman Kanselir Jerman Olaf Scholz terkait anggaran pertahanan baru itu dianggap penting bagi Jerman, yang selama ini mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya karena tidak berinvestasi secara memadai dalam anggaran pertahanannya.
Negara-negara anggota NATO berkomitmen untuk membelanjakan 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan, tetapi Jerman secara konsisten menghabiskan jauh lebih sedikit.
“Jelas kita perlu berinvestasi jauh lebih banyak bagi keamanan negara kita, demi melindungi kebebasan dan demokrasi kita,” kata Scholz pada sesi khusus Bundestag di Berlin hari Minggu.
Scholz mengatakan dana 100 miliar euro itu hanya untuk tahun 2022. Belum jelas apakah dana dengan nilai yang sama akan dialokasikan di tahun-tahun mendatang.
Tetapi Scholz memberi indikasi, ke depan anggaran pertahanan Jerman akan melampaui 2 persen dari PDB, menjadi pertanda meningkatnya pengeluaran pertahanan di masa depan secara keseluruhan.
Sehari sebelumnya, Jerman mengumumkan perubahan besar lain dalam kebijakan, dengan menyatakan akan mengirim senjata dan pasokan lainnya langsung ke Ukraina, termasuk 500 rudal Stinger, yang digunakan untuk menembak jatuh helikopter dan pesawat tempur, dan 1.000 senjata antitank.
Baca Juga: Menegangkan, Ukraina Akhirnya Setuju Datang ke Belarus untuk Perundingan Damai dengan Rusia
Sumber : CNN/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.