GOMEL, KOMPAS.TV - Rusia akan membuka perundingan dengan Ukraina di Kota Gomel, Belarusia. Mereka memberi batas waktu kepada pejabat Ukraina hingga pukul 15.00 sore waktu setempat (pukul 19.00 WIB), Minggu (27/2/2022), seperti dilansir CNN.
Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia dan ajudan Presiden Vladimir Putin, mengatakan kepada kantor berita negara RIA Novosti, mereka akan berada di lokasi sampai waktu yang ditentukan dan menunggu tanggapan Ukraina.
"Segera setelah kami menerima konfirmasi ini, kami akan segera berangkat untuk bertemu dengan rekan-rekan kami dalam negosiasi," kata Medinsky. "Kami mencari perdamaian."
"Jika pembicaraan ditolak, pihak Ukraina akan menanggung semua tanggung jawab atas pertumpahan darah. Tapi kami tetap di sini sampai pukul 15.00 menunggu tanggapan dari pihak Ukraina," kata Ketua Delegasi Rusia Vladimir Medinsky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan, negaranya siap untuk pembicaraan damai dengan Rusia tetapi tidak di Belarusia, yang merupakan tempat pijakan penyerbuan Rusia atas Ukraina selama tiga hari terakhir.
Berbicara dalam pesan video pada Minggu, Zelensky menyebut Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku sebagai tempat alternatif digelarnya perundingan.
Dia mengatakan, lokasi lain juga memungkinkan tetapi menegaskan bahwa Ukraina tidak menerima lokasi perundingan pilihan Rusia yaitu Belarusia.
Baca Juga: Delegasi Rusia Tiba di Belarusia untuk Berunding, Ukraina Minta Lokasi Perundingan Diganti
Zelensky secara langsung menyebut Belarus dalam sebuah pidato pada Minggu, mengatakan, "tindakan agresif" yang dilakukan atas Ukraina dari wilayah Belarusia membuat negaranya tidak mungkin mengadakan pembicaraan dengan Rusia di Belarusia.
Ukraina mengatakan, pasukan mereka mencegat sebuah rudal jelajah yang diluncurkan ke arah Kiev dari wilayah Belarusia.
Belarus adalah sekutu Rusia dan memainkan peran kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Pasukan Rusia menyerbu melalui perbatasan Belarus dengan dukungan dari pemerintah Belarus, menurut pejabat Ukraina.
Pemerintah Amerika Serikat kemudian memberikan sanksi kepada sembilan perusahaan pertahanan Belarusia atas dukungan mereka terhadap invasi.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Minggu mengatakan, dia "menunggu" Ukraina datang ke negara itu untuk berunding dengan Rusia, yang akan dijamu oleh Belarus.
"Kami menunggu. Semua orang di Gomel menunggu. Jika mereka datang maka akan ada negosiasi," kata Lukashenko kepada wartawan setelah memberikan suara dalam referendum konstitusi di Minsk pada Minggu, menurut kantor berita negara Belarusia Belta.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa delegasi Rusia telah tiba di Belarus untuk melakukan pembicaraan dengan perwakilan Ukraina, RIA Novosti melaporkan Minggu.
Departemen Luar Negeri AS pada Kamis mengatakan, Zelensky tetap menjadi "target utama agresi Rusia," sementara Zelensky sendiri mengatakan, "musuh menandai saya sebagai target Nomor 1."
Sumber : Kompas TV/CNN/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.