JAKARTA, KOMPAS.TV - Anak-anak sering kali mengeksplorasi minat dan bakat pada masa balita. Oleh karena setiap orang dilahirkan dengan potensi yang unik, anak turut mengembangkan nilai dan minatnya sendiri.
Untuk itu, agar mendapatkan informasi yang tepat, diperlukan juga peran orang dewasa untuk mengawasi perkembangannya.
Menurut psikolog, David Elkind, anak kecil kerap mendapatkan misedukasi apabila tak dituntun dengan informasi yang tepat. Terlebih, saat orang tua menentang habis-habisan hal-hal kecil yang sedang mereka eksplorasi.
Hal tersebut tentunya membuat anak tak nyaman dan malah kehilangan motivasi untuk berkembang.
Oleh karena itu, Mita Warnita, seorang Mom-fluencer, dalam siniar Obrolan Meja Makan episode pertama bertajuk “Peran Orang tua dalam Memotivasi Anak” mengatakan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi tumbuh kembang si anak.
Selain itu, diperlukan juga pemberian informasi yang tepat atas segala pertanyaan yang dilontarkan.
Dalam artikel Center on The Developing Child Universitas Harvard, terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang bisa dilakukan orang tua agar terus bisa mendukung dan memotivasi anak untuk berkembang.
Ajarkan Anak untuk Terbuka
Sebelum bisa memotivasi anak, kita harus mengetahui terlebih dahulu minat dan bakat yang mereka miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan berkomunikasi secara intens.
Berilah pemahaman dan kepercayaan pada anak untuk mencurahkan segala hal yang dipikirkannya kepada orang tua.
Bukalah obrolan ringan dengan anak pada waktu menjelang tidur. Dengan begitu, mereka akan merasa nyaman terhadap orang tuanya.
Mita menambahkan, "Jangan sampe anak tuh lebih percaya orang lain ketimbang orang tuanya sendiri. Jadi, sebisa mungkin, aku tuh belajar jadi temennya dia. Jadi orang pertama yang ngedengerin ceritanya mereka."
Doronglah Anak untuk Bereksplorasi
Ketika anak sudah mulai menemukan minat dan bakatnya, berilah kesempatan kepadanya untuk terus mengeksplorasi.
Sebagai orang tua, kita bisa memfasilitasi anak dengan berbagai media pembelajaran, baik lewat daring (lewat video interaktif) atau luring (mengikuti kursus tambahan). Hal itu dilakukan agar anak bisa terus mendapatkan pengalaman baru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.