JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu gejala utama Covid-19 varian Omicron adalah sakit kepala yang kerap terasa seperti pusing biasa.
Oleh sebab itu, kini sakit kepala seringan apa pun, tetap harus diperhatikan sebagai upaya deteksi dini terhadap infeksi virus Corona varian Omicron.
Namun, apakah sakit kepala karena Covid-19 varian Omicron dan yang biasa masih bisa dibedakan?
Melansir Times of India, berikut tiga cara untuk membedakan sakit kepala biasa dan yang muncul akibat paparan Omicron.
Baca Juga: Tips Meredakan Sakit Tenggorokan Akibat Gejala Omicron Agar Sembuh dengan Cepat
Cara sederhana untuk mengenali pemicu rasa sakit di kepala adalah dengan melihat intensitasnya, ringan, sedang, atau parah.
Sakit kepada biasa, terutama yang intensitasnya ringan, disebabkan oleh tekanan kerja otak secara berlebihan.
Sedangkan, dalam kasus infeksi Omicron, intensitas sakit kepala terasa sedang hingga parah seakan berdenyut, menekan, atau menusuk.
Bahkan, sakit kepala akibat infeksi varian Omicron dapat berlangsung selama tiga hari walau telah dibarengi dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit secara teratur.
Kendati demikian, ada pula sakit kepala yang terasa begitu berat tapi bukan karena Covid-19 varian Omicron, yakni migrain.
Baca Juga: Muncul Omicron Siluman, Ini 6 Gejala yang Harus Diwaspadai, Berkaitan dengan Usus
Umumnya, sakit kepala biasa hanya menyerang satu sisi, entah di bagian kanan, kiri, depan, belakang, maupun tengah.
Sementara itu, sakit kepala ketika terinfeksi Omicron, nyerinya bisa timbul di kedua sisi kepala penderitanya. Hingga, tak jarang pula yang merasakan tegang dan sakit di seluruh sisi kepalanya.
Menurut para ahli, sakit kepala dalam kasus Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus.
Saat virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus yang menyebabkan peradangan.
Hal yang sama terjadi pada varian Omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus.
Sakit kepala bisa menjadi lebih parah jika pasien Covid-19 menderita sinus parah dan virus menyebabkan peradangan.
Sumber : Times of India
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.