KIEV, KOMPAS.TV - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk meminta Palang Merah Internasional (IRC) untuk mengatur repatriasi atau pemulangan kembali ribuan tentara Rusia yang tewas.
“Kami meminta Palang Merah Internasional untuk membantu kami merepatriasi mayat-mayat tentara Rusia (kembali) ke Rusia. Ada ribuan mayat penyerang (Rusia). Ini kebutuhan kemanusiaan. Dan kami meminta agar mayat para penyerang dapat meninggalkan wilayah Ukraina dan kembali ke Rusia,” ujarnya di Kiev, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga: Usai Serang Ukraina, Rusia Ancam Finlandia dan Swedia jika Bergabung dengan NATO
Sementara itu, tentara Rusia terus merangsek Kiev pada Sabtu (26/2) setelah semalaman menggempur ibu kota Rusia itu. Pemerintah Ukraina meminta agar rakyat Ukraina berlindung di bunker bawah tanah.
Gempuran di jalanan Kiev terjadi menyusul serangan udara dan rudal masif seiring pergerakan tentara Rusia dari utara, timur dan selatan.
Masih belum jelas seberapa jauh tentara Rusia telah merangsek masuk ibu kota.
Baca Juga: Rusia Akan Balas Sanksi dari Barat
Menteri Kesehatan Ukraina melaporkan pada Sabtu bahwa 198 orang, termasuk tiga anak-anak, tewas terbunuh. Sementara, lebih dari 1.000 orang lainnya terlah terluka sejak invasi Rusia dimulai pada Kamis (24/2) dini hari.
Masih belum jelas berapa korban tewas dari pihak militer dan rakyat sipil.
Sejumlah pejabat Ukraina menyatakan, ratusan tentara Rusia telah tewas terbunuh pada hari pertama pertempuran.
Namun, pihak berwenang Rusia tidak merilis angka korban luka maupun tewas.
Baca Juga: Rusia Kerahkan Mobil Krematorium saat Serang Ukraina, Diduga untuk Sembunyikan Jumlah Korban
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.