NURSULTAN, KOMPAS.TV - Kazakhstan dilaporkan menolak permintaan Rusia untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina. Hal tersebut diwartakan oleh NBC News, Sabtu (26/2/2022).
Kazakhstan merupakan salah satu sekutu terdekat Rusia. Penolakannya terlibat dalam invasi Ukraina pun disebut sebagai perkembangan signifikan.
Selain itu, Kazakhstan juga dilaporkan tidak mengakui kemerdekaan dua republik pemberontak di timur Ukraina, Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Vladimir Putin sendiri menggelar operasi militer ke Ukraina dengan dalih melindungi LPR dan DPR. Kemerdekaan keduanya diakui Kremlin pada Senin (21/2).
Baca Juga: Sabtu Pagi, Pertempuran Kembali Meletus di Jalanan Kiev, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Militer Rusia
Keputusan Kazakhstan itu pun disambut baik oleh Amerika Serikat (AS). Dewan Keamanan Nasional AS memuji keputusan pemerintahan Kassym-Jomart Tokayev.
“Kami menyambut baik pengumuman Kazakhstan bahwa mereka tidak mengakui LPR dan DPR,” tulis Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.
“Kami juga menyambut penolakan Kazakhstan mengirim tentaranya bergabung dalam perangnya Putin di Ukraina,” imbuh pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Kazakhstan pernah meminta bantuan pasukan koalisi pimpinan Rusia untuk mengatasi kerusuhan massal pada Januari lalu.
Situasi ekonomi Kazakhstan pun dilaporkan terdampak oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut laporan Nikkei, pada Jumat (25/2), Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bertemu dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin untuk mendiskusikan penguatan hubungan bilateral di tengah sanksi yang dihadapi Rusia.
Baca Juga: Uni Eropa Bekukan Aset Pribadi Vladimir Putin dan Sergey Lavrov atas Invasi ke Ukraina
Sumber : NBC News/Nikkei
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.