PASAMAN BARAT, KOMPAS.TV - Pasca-gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat ratusan warga mengungsi ke kantor bupati Pasaman Barat.
Warga mengungsi di teras kantor bupati, lantaran tenda darurat belum didirikan.
Hingga Jumat (25,02) malam, warga terdampak gempa di Kecamatan Talamau dan Kecamatan Pasaman terus berdatangan ke kantor bupati untuk mengungsi.
Membawa perlengkapan seadanya, warga berlindung dan beristirahat di halaman kantor bupati.
Warga mengungsi di tempat ini karena tenda darurat belum selesai didirikan.
Warga juga memilih mengungsi karena khawatir daerah tempat tinggal mereka rawan longsor, jika gempa susulan terjadi.
Pengungsi berharap adanya bantuan berupa selimut dan tikar untuk mengurangi rasa dingin akibat cuaca hujan.
Baca Juga: BMKG Sebut Gempa M 5,1 yang Guncang Enggano Bengkulu Pagi Ini Tak Terkait Gempa Pasaman Barat
Selain di kantor bupati, para pengungsi juga tersebar di 15 titik lainnya di Kabupaten Pasaman Barat.
Titik pengungsian berada di Kecamatan Talamau dan Kecamatan Pasaman.
Dari data BPBD Kabupaten Pasaman, akibat gempa sedikitnya 10 ribu warga Pasaman Barat mengungsi malam ini.
Badan nasional penanggulangan bencana, BNPB mencatat, hingga Jumat pukul 16.30 sore, sebanyak 410 rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
Rinciannya, 100 rumah mengalami rusak berat, 300 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.
Selain rumah, gempa juga merusak sejumlah bangunan lainnya mulai dari masjid, sekolah, bank, balairung, hingga aula kantor bupati.
BMKG , mengatakan gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Pasaman Barat tidak berpotensi tsunami.
Namun, masyarakat diminta tetap waspada karena adanya gempa susulan.
Tercatat beberapa gempa susulan terjadi hingga Jumat (25,02) siang dengan kekuatan yang lebih rendah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.