Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Dibiarkan Sendiri karena Eropa dan AS Tak Mau Perang Nuklir Lawan Rusia

Kompas.tv - 25 Februari 2022, 20:51 WIB
ukraina-dibiarkan-sendiri-karena-eropa-dan-as-tak-mau-perang-nuklir-lawan-rusia
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly. Pada Jumat (25/2/2022), Parly menyatakan, Prancis tak menyatakan perang terhadap Rusia. (Sumber: Anton Novoderezhkin/TASS)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

PARIS, KOMPAS.TV – Tak ada satu pun negara Eropa, juga Amerika Serikat (AS), yang menginginkan bentrokan militer langsung dengan Rusia. Lantaran, Federasi Rusia adalah negara berkekuatan nuklir.

Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dalam sebuah wawancara radio di Paris, Prancis, Jumat (25/2/2022).

“Kami tidak menyatakan perang terhadap Rusia. Menurut saya, tak ada satu pun negara Eropa atau AS yang ingin berkelahi dengan Rusia,” ujar Parly, dilansir dari TASS, Jumat (25/2).

Baca Juga: Rusia Invansi Ukraina, Ridwan Kamil: Bisa Saja Menuju Perang Dunia III

“Tujuan kami adalah mencapai gencatan senjata,” tekannya.

Sang menteri perempuan yang baru-baru ini singgah di Jakarta itu mencatat, Rusia adalah negara yang memiliki kekuatan nuklir. Demikian pula dengan Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Apa Anda ingin perang nuklir?!” Parly bertanya balik saat disinggung tentang apakah Prancis bermaksud mengirimkan bantuan militer untuk mempertahankan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Sandera Pegawai PLTN Chernobyl, Level Radiasi di Kiev Alami Peningkatan

“Senjata nuklir adalah senjata pencegahan, yang tidak boleh digunakan,” tegas Parly.

Lebih lanjut Parly menjelaskan, prioritas Prancis dan NATO adalah memastikan keamanan negara-negara anggota, terutama di sisi timur. 

Dan, imbuhnya, “Ukraina bukanlah bagian dari aliansi.”

Kendati begitu, Parly mengungkap, Prancis telah mengirimkan pasokan pertahanan ke Ukraina ‘untuk sementara waktu’. Namun, ia tak merinci hal itu.

Baca Juga: Hindari Serangan Bom Rusia, Warga Ukraina Berlindung di Stasiun Metro Bawah Tanah

“Kami tidak mengirimkan peralatan militer seperti bantuan kemanusiaan. Ada aturan yang sangat ketat untuk kargo semacam itu, dan kami mematuhi aturan ini. Tetapi kami menyadari bahwa situasinya sangat serius,” terang Parly.

Ia menambahkan, Prancis dengan cermat memeriksa permintaan baru dari Otoritas Ukraina, dan berjanji akan memberikan respons dengan ‘sangat cepat’.
 




Sumber : TASS




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x