WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Antony Blinken menegaskan serangan Rusia ke Ukraina sudah pasti.
Ia pun membatalkan pertemuan dengan Menlu Rusia, Sergey Lavrov yang direncanakan di Jenewa, pekan ini.
Hal itu diumumkan oleh Blinken, Selasa (22/2/2022) waktu setempat.
“Kini kita bisa lihat bahwa invasi sudah dimulai dan Rusia telah membuat jelas seluruh penolakan diplomasi,” ujar Blinken dilansir dari CNN.
Baca Juga: Memohon Rusia Tak Menginvasi, Presiden Ukraina Mengaku Siap Hadapi jika Penyerangan Terjadi
“Tak masuk akal untuk meneruskan pertemuan tersebut saat ini. Saya sudah berkonsultasi dengan rekan dan sekutu, semuanya setuju,” tambahnya.
Pernyataan Blinken muncul sehari setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui Donbas dan Luhansk sebagai wilayah yang merdeka.
Putin pun mengumumkan akan mengirim pasukan ke sana sebagai pasukan perdamaian.
Presiden AS Joe Biden dan pejabat AS menegaskan langkah Putin tersebut menjadi awal dari invasi baru Rusia ke Ukraina.
Biden pun telah mengumumkan pemberian sanksi tahap pertama sebagai tanggapan atas hal itu.
Blinken pun menegaskan ia telah mengirim surat kepada Lavrov terkait keputusan itu.
Meski begitu, ia menegaskan AS tetap berkomitmen untuk melakukan pembicaraan diplomasi.
Menurutnya hal itu berlaku jika Rusia bersiap mengambil langkah nyata untuk memberikan komunitas internasional tingkat kepercayaan apa pun, juga harus serius mengurangi ketegangan dan menemukan solusi diplomatik.
Baca Juga: Pemberontak di Ukraina Minta Bantuan Rusia, Diduga Alasan untuk Mulai Perang
Sebelumnya diplomat AS telah mengagendakan pertemuan dengan perwakilan Rusia.
Menurt Blinken pertemuan itu dilakukan sebagai langkah untuk menyelesaikan krisis tanpa konflik.
Pembatalan ini menggarisbawahi bahwa Pemerintahan Biden tak lagi percata bahwa Rusia sangat serius untuk mengejar diplomasi.
“Kami tak akan membiarkan Rusia mengklaim kepura-puraan diplomasi pada saat yang sama mempercepat perjalanannya di jalur konflik dan perang,” kata Blinken.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.