MOJOKERTO, KOMPAS.TV - Seorang guru di Mojokerto, Jawa Timur membuat laporan palsu menjadi korban perampokan uang Rp150 juta.
Polisi yang menerima laporan, menemukan sejumlah kejanggalan.
Untuk menutupi laporan palsu yang dibuatnya, Sri Wahyuliati Ningsih berpura-pura pingsan hingga dibawa ke rumah sakit.
Polisi mulai mengendus kebohongan sejak pernyataan pertamanya di kantor polisi.
Sri saat itu mengaku telah dirampok di jembatan Desa Tanjangrono, setelah mengambil uang Rp150 juta dari sebuah bank.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penipu Lowongan Kerja di Mojokerto, Total Kerugian Korban Capai Rp2 Miliar!
Saat polisi melakukan pemeriksaan, bank menyebut tidak ada penarikan seperti pernyataan Sri.
Ternyata, Sri Wahyuliati mengaku terpaksa membuat laporan palsu untuk menutupi perbuatannya menghabiskan yang sebesar Rp150 juta, milik orang tuanya.
Polisi akhirnya memutuskan tidak memidanakan Sri yang telah membuat laporan perampokan palsu.
Salah satunya karena maaf dari kedua orang tuanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.