NEW YORK, KOMPAS.TV – Duta besar Ukraina untuk PBB menuntut Rusia membatalkan pengakuan kemerdekaan atas wilayah-wilayah separatis di timur Ukraina. Selain itu, Rusia juga diminta menarik pasukannya di wilayah itu, dan kembali ke meja negosiasi.
Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Senin (21/2/2022) malam, duta besar PBB Ukraina Sergiy Kyslytsya mengungkapkan protesnya dan mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disebutnya sebagai ilegal dan palsu.
Kyslytsya menyebut langkah Putin yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk dari Ukraina sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Pun, pelanggaran terhadap Piagam PBB.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Putuskan Akui Donetsk dan Lugansk di Ukraina sebagai Negara Merdeka
“Perbatasan-perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional telah dan akan tetap tidak dapat diubah terlepas dari pernyataan dan tindakan apa pun oleh Federasi Rusia,” tandasnya seperti dilansir dari Associated Press, Selasa (22/2).
Kyslytsya menambahkan, pendudukan Rusia atas Donetsk dan Luhansk merusak kerangka kerja negosiasi dan bisa dianggap sebagai langkah pengunduran diri sepihak Rusia dari Perjanjian Minsk. Perjanjian itu sendiri bertujuan memulihkan perdamaian di timur Ukraina.
Langkah Putin itu juga disebut mengabaikan Format Normandy yang turut melibatkan Prancis dan Jerman dalam upaya menyelesaikan perang 8 tahun di timur Ukraina itu.
“Kami berkomitmen untuk penyelesaian diplomatik politik dan tidak menyerah pada provokasi,” ujar Kyslytsya.
Baca Juga: Rusia Resmi Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk dari Ukraina, Apa Risiko Politik dan Militernya?
“Kami berkomitmen untuk jalan damai dan diplomatik, dan kami akan tetap teguh di atasnya. Kami berada di tanah kami. Kami tidak takut pada apa pun atau siapa pun. Kami tidak berutang apa pun kepada siapa pun, dan kami tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun,” terangnya seraya mengimbuhkan bahwa Ukraina berhak membela diri.
Kyslytsya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mendukung Ukraina dan mengambil tindakan untuk memulihkan perdamaian dan keamanan internasional. Namun, hal itu hampir mustahil, mengingat Rusia memiliki hak veto di dewan berkuasa itu.
Baca Juga: Foto-Foto dari Perbatasan Timur Ukraina di Tengah Eskalasi dan Ancaman Perang
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.