JAKARTA, KOMPAS.TV - Duet kelangkaan minyak goreng dan kedelai sebagai bahan baku tahu tempe kian menjadi-jadi.
Kesabaran masyarakat yang penghasilannya tidak bertambah di masa pandemi, diuji.
Selain karena kelangkaan yang terus terjadi, harga eceran di sejumlah daerah pun masih tinggi meski sudah ada kebijakan harga dari pemerintah.
Harga yang tidak merata dan kelangkaan membuat masyarakat rela mengantri bahkan berebut minyak goreng.
Sementara itu, produsen tahu dan tempe mogok produksi.
Alhasil, kedua olahan kedelai tersebut langka di pasaran.
Baca Juga: Tahu Tempe Hingga Minyak Goreng Mahal, PPN Juga Naik Jadi 11 Persen Mulai 1 April
Salah satunya di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Aksi mogok produksi yang digelar di beberapa daerah ini, merupakan buntut dari kenaikan harga kedelai.
Dari yang semula berkisar di angka Rp 9.000, kini kedelai dipatok dengan harga Rp 11.000.
Mogok produksi yang dilakukan serentak di Pulau Jawa ini disebut akan dilakukan selama tiga hari ke depan, mulai dari Senin (21/2) hingga Rabu (23/2).
Para produsen tahu dan tempe berharap, aksi mogok bisa menarik perhatian pemerintah, sehingga harga kedelai yang menjadi bahan baku pembuatan tahu dan tempe bisa kembali stabil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.