MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa kekuatan Barat menggunakan ketegangan antara Moskow dengan Ukraina untuk mengancam keamanan Rusia. Putin jugan mengungkapkan, sedang mempertimbangkan untuk mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur memisahkan diri.
Dilansir Straits Times, Senin (21/2/2022), dukungan terbuka Putin bagi wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur akan secara efektif mengakhiri rencana perdamaian yang memang sudah goyah, dan secara dramatis meningkatkan kemungkinan invasi Rusia habis-habisan atas Ukraina.
Moskow tampaknya sudah meletakkan dasar untuk invasi dengan mengeklaim, namun dengan murka dibantah dengan Ukraina, bahwa pasukan Rusia telah mencegat dan membunuh lima penyabot Ukraina yang menyusup ke wilayah Rusia dan menuduh Ukraina menembaki sebuah pos perbatasan.
Saling klaim antara Rusia dan Ukraina merusak upaya para pemimpin Eropa untuk menengahi resolusi diplomatik dengan mendesak Putin untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, meskipun Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dia akan bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Kamis.
Putin membuat pernyataannya saat membuka pertemuan dewan keamanan nasional Rusia yang dikelola dengan hati-hati, di mana pidato pembukaan oleh Putin tampak dibuat untuk siaran televisi.
Baca Juga: Jokowi: Ketegangan di Ukraina Harus Dihentikan Sesegera Mungkin!
Keamanan atau konfrontasi?
"Tujuan kami adalah untuk mendengarkan rekan-rekan kami dan menentukan langkah kami selanjutnya ke arah tersebut, mengingat seruan para pemimpin DNR (Republik Rakyat Donetsk) dan LNR (Republik Rakyat Lugansk) untuk mengakui kemerdekaan mereka," kata Putin.
"Penggunaan Ukraina sebagai instrumen konfrontasi dengan negara kami menimbulkan ancaman serius, dan sangat besar bagi kami," kata Putin, seraya menambahkan prioritas Moskow adalah bukan konfrontasi, tetapi keamanan.
Ukraina dan Washington, bagaimanapun, sekarang tinggal menunggu konfrontasi.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan kepada NBC News, invasi Rusia ke tetangganya akan menjadi operasi yang "sangat kejam" dan akan diikuti dengan pendudukan yang brutal.
"Ini akan menjadi perang yang dilancarkan Rusia terhadap rakyat Ukraina untuk menindas mereka, menghancurkan mereka, menyakiti mereka," kata pejabat Gedung Putih itu.
Mencerminkan gawatnya situasi, yang oleh para pemimpin Barat disebut sebagai ancaman terburuk bagi perdamaian di Eropa sejak Perang Dingin, saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Moskow anjlok 10 persen.
Kekuatan Barat juga sudah mengancam paket sanksi yang melumpuhkan jika Rusia menyerang.
Baca Juga: Rusia Tuduh Tentara Ukraina Bunuhi Warga Sipil, Disebut Usaha untuk Mengesahkan Serangan ke Ukraina
'Hancurkan mereka, sakiti mereka'
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.