MOSKOW, KOMPAS.TV - Tentara Rusia dilarang menggunakan TikTok, setelah ada kekhawatiran kebocoran informasi rahasia militer.
Kepala keamanan Rusia meminta para tentara menjauhi platform media sosial, termasuk aplikasi yang popular.
Pelarangan itu dikeluarkan dengan meluncurkan poster propaganda berdasarkan kampanye propaganda Uni Sovyet lama.
Pelarangan itu muncul dengan meningkatnya ketakutan akan serangan Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Akhirnya Biden dan Putin Setuju Bertemu, tapi Ada Syaratnya
Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara-negara Barat pun menekan Rusia untuk tak melakukan hal itu.
Rusia sendiri menegaskan mereka tak ingin menyerang Ukraina, meski mengumpulkan ratusan ribu di perbatasan Ukraina.
Dikutip dari Daily Star, militer Rusia telah meluncurkan poster dari tentara yang berkata “Nyet”, atau "tidak" dalam bahasa Rusia.
Pada poster tersebut, tentara itu disodori ponsel dengan logo TikTok di layarnya.
Poster itu menggunakan poster yang telah diubah dari kampanye Uni Sovyet pada 1954 yang melakukan penolakan terhadap alkohol.
Kampanye ini mencerimkan pesan pada masa Pearang Dunia II, bahwa dinding memiliki telinga.
Baca Juga: Rusia Tuduh Tentara Ukraina Bunuhi Warga Sipil, Disebut Usaha untuk Mengesahkan Serangan ke Ukraina
Ketika itu, hal tersebut merupakan peringatan untuk tentara Inggris untuk menghindari pembicaraan yang ceroboh yang mungkin memiliki konsekuensi mengancam jiwa.
Kampanye itu yang kini dilakukan oleh tentara Rusia untuk menghindari kebocoran informasi militer di masa-masa yang saat ini penuh ketegangan.
Inggris sendiri telah meluncurkan protek untuk membantu Ukraina demi menangkal propaganda dan disinformasi Rusia.
Proyek bernama Filter itu diluncurkan tahun lalu, dan dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran tentang bagaimana orang mengkonsumsi informasi selama masa ketidakpastian.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.