WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken menilai langkah Rusia mengumpulkan 30.000 pasukan di Belarusia sebagai bukti serangan ke Ukraina segera terjadi.
Blinken menegaskan penambahan latihan militer Rusia di Belarusia membuatnya khawatir serangan ke Rusia bakal segera dilakukan.
Ketakutan Blinken muncul setelah sumber intelijen AS mengatakan pemimpin Rusia diperintahkan untuk segera melakukan invasi ke Ukraina.
Blinken mengungkapkan ketegangan yang terus meninggi di Ukraina timur, begitu juga peningkatan pasukan dan latihan yang dilakukan Rusia, mengindikasikan negara itu siap bergerak untuk menduduki Ukraina.
Baca Juga: Rusia Perpanjang Latihan Tempur di Belarus, Saling Tembak Makin Sering di Ukraina Timur
“Semua yang kita lihat mengindikasi bahwa ini sangat serius, bahwa kita berada di ambang invasi,” ujar Blinken, Minggu (20/2/2022) dikutip dari BBC.
“Hingga tank akhirnya bergerak, hingga pesawat akhirnya mengudara, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit untuk melihat jika diplomasi masih bisa menghalangi Presiden (Vladimir) Putin melanjutkan ini,” katanya.
Komentarnya muncul setelah laporan yang tak terverifikasi yang dikeluarkan media AS mengungkapkan Washington percaya serangan ke Ukraina akan segera dilakukan.
Seperti dilaporkan CBS News, intelijen AS mengungkapkan pimpinan Rusia di lapangan telah menerima perintah untuk melakukan invasi.
Saat ini mereka diyakini tengah membuat rencana pertempuran mengenai bagaimana untuk menyerang.
Laporan itu mengatakan invasi akan dimulai dengan serangan siber, yang dilanjutkan dengan peluncuran rudal serta serangan udara, sebelum akhirnya tim darat berusaha mengambil alih Ibu Kota Kiev.
Baca Juga: Diplomat Rusia Ledek Pembawa Acara Inggris, Sebut akan Serang Ukraina pada 30 Februari
Seorang pejabat intelijen yang tak bernama mengatakan sekitar 75 persen pasukan konvensional saat ini tengah bersiap di perbatasan Ukraina.
Sumber itu menegaskan pemusatan pasukan Rusia dari jarak penyerangan ke Ukraina tidaklah biasa.
Rusia sendiri terus membantah bahwa mereka akan segera melakukan penyerangan.
Belarusia yang merupakan sekutu Rusia pada pernyataannya, menyalahkan memburuk situasi di Ukraina Timur sebagai salah satu alasan menambah latihan di Belarusia.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.