JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut survei terbaru, 75 persen pemain sepak bola memilih Piala Dunia tetap diadakan empat tahun sekali daripada dua tahun sekali.
FIFA hingga sekarang masih getol mempromosikan untuk menggelar Piala Dunia dua tahunan sebagai bagian dari reformasi yang lebih luas dari kalender pertandingan internasional.
Namun, survei terhadap lebih dari 1.000 pemain pria yang mencakup enam benua dan lebih dari 70 negara merupakan indikasi paling signifikan tentang penentangan para pesepak bola terhadap gagasan tersebut.
Survei yang dilakukan oleh serikat pemain dunia, Fifpro, dan serikat pemain nasional di seluruh dunia pada Oktober dan November tahun lalu menemukan bahwa 77 persen pemain di Eropa dan Asia lebih memilih tetap seperti saat ini dengan Piala Dunia digelar setiap empat tahun sekali.
Sementara di benua Amerika, ada 63 persen pemain yang mendukung dan di Afrika setidaknya 49 persen pemain tetap pada status quo.
Fifpro menambahkan, ada juga permintaan dari para pemain untuk lebih mengembangkan dan memperkuat kompetisi tim nasional terutama di pasar yang lebih kecil dan menengah.
“Ini sejalan dengan posisi Fifpro dalam mendorong investasi ke kompetisi regional, berdasarkan kebutuhan pasar lokal,” bunyi pernyataan asosiasi pemain profesional itu.
Dalam survei berikutnya, 81 persen pemain menempatkan liga domestik mereka atau Piala Dunia, dalam siklus empat tahun saat ini, sebagai kompetisi favorit mereka.
Juga ditemukan bahwa hanya 21 persen pemain yang percaya bahwa suara mereka dihormati dan bahwa kesejahteraan mereka dipertimbangkan secara memadai dalam konteks tata kelola sepak bola internasional.
Baca Juga: Presiden CONMEBOL Tegas Tolak Piala Dunia Dua Tahunan
“Survei pemain menunjukkan sebagian besar pesepak bola di seluruh dunia memiliki preferensi yang jelas untuk bermain di Piala Dunia setiap empat tahun," kata Sekretaris Jenderal Fifpro Jonas Baer-Hoffmann dikutip dari The Independent.
“Pada saat yang sama, hasil menunjukkan pentingnya kompetisi liga domestik bagi para pemain."
"Liga-liga ini adalah landasan permainan kami dan kami harus berbuat lebih banyak untuk memperkuat mereka demi para pemain dan stabilitas keseluruhan sepak bola profesional."
“Survei ini menggarisbawahi perlunya lebih banyak kerangka kerja perundingan bersama di industri kita, terutama di tingkat internasional," ujarnya.
Gagasan FIFA yang berencana mulai menggelar Piala Dunia dua tahunan pada 2024 telah mendapat banyak tentangan yang cukup besar dari federasi sepak bola di berbagai negara di Eropa, UEFA hingga Asosiasi Klub Eropa.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin bahkan mengatakan negara-negara Eropa akan memboikot Piala Dunia dua tahunan jika tetap dilaksanakan.
Baca Juga: Presiden FIFA: Piala Dunia Dua Tahun Sekali, Piala Eropa Juga
Sumber : The Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.