MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan akan menarik sebagian pasukan yang kini berada di Belarusia,. Pasukan dari dua distrik militer, yakni barat dan selatan, dikembalikan ke pangkalan masing-masing.
Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (15/2/2022).
Pasukan dari distrik barat dan selatan sebelumnya turut berpartisipasi dalam latihan besar-besaran di Belarusia, negara tetangga Ukraina. Latihan gabungan ini diadakan di area latihan militer dekat perbatasan Polandia dan Ukraina.
“Saat latihan tempur sudah hampir selesai, para pasukan itu, sebagaimana telah ditetapkan sebelum ini, akan melakukan mars bersama ke garnisun permanen mereka,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov dikutip TASS.
“Unit dari Distrik Militer Barat dan Selatan telah merampungkan tugas dan sudah mulai memuat personel dan perlengkapan ke atas rel dan alat transportasi lain dan hari ini (Selasa) akan mulai menuju garnisun mereka,” imbuh pernyataan tersebut.
Baca Juga: AS: Lebih dari 130.000 Tentara Rusia Sudah Disiapkan di Dekat Ukraina
Sebagian unit pasukan akan melakoni longmars ke garnisun masing-masing.
Latihan besar-besaran di Belarusia sendiri dilaporkan diikuti oleh puluhan ribu tentara Rusia. Pasukan dari hampir seluruh distrik militer Rusia turut berpartisipasi.
Latihan gabungan Rusia-Belarusia dimulai sejak 10 Februari lalu. Latihan ini dijadwalkan berakhir pada 20 Februari mendatang.
Barat memperkirakan Rusia memiliki 130.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina, menduga Kremlin merencanakan invasi.
Selain pasukan darat, personel tentara dan kapal amfibi juga diterjunkan di Laut Azov dan Laut Hitam.
Pekan lalu, Washington menuduh Rusia merencanakan invasi pada pekan ini. Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) bahkan menyebut Vladimir Putin mengincari hari Rabu (16/2) besok untuk memulai serangan.
Moskow konsisten membantah tuduhan bahwa mereka berniat menginvasi Ukraina. Kremlin balik menuduh Barat terlalu histeris dan memprovokasi mereka.
Ukraina, NATO, dan AS menuntut Rusia membubarkan konsentrasi pasukan di perbatasan.
Sebaliknya, Rusia meminta jaminan Ukraina dan negara bekas Uni Soviet lain tidak akan diterima menjadi anggota NATO. Kremlin juga meminta NATO menarik pasukan dan persenjataan dari Eropa Timur.
Sejauh ini, upaya diplomatis untuk menyelesaikan krisis belum mencapai kesepakatan berakhir. Namun, per Senin (14/2) lalu, Kremlin mengindikasikan mereka siap menempuh negosiasi lebih lanjut.
Baca Juga: Khawatir Serangan Rusia, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.