MAKASSAR-KOMPAS TV, Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar memutuskan mengurangi kapasitas mahasiswa yang menjalani kuliah secara tatap muka Imbas naiknya angka persebaran Covid-19, membuat UKI PAULUS kembali melakukan 25 persen perkuliahan secara onside kepada seluruh angkatan dan fakultas, senin, (14/2/2022)
Langkah tersebut diambil setelah meningkatnya kasus positif Covid-19 khususnya varian omicron yang muncul. Diketahui, saat ini ada 113.816 kasus orang yang teridentifikasi positif di Sulawesi selatan dan yang terbanyak di kota Makassar.
Rektor UKI PAULUS Makassar Prof Agus Salim mengatakan, perkuliahan secara hybrid atau kombinasi antara luring dan daring diterapkan kepada seluruh mahasiswa yang ada dimana setiap kelas yang dulunya di isi oleh 40 mahasiswa dan 1 dosen kini hanya boleh di isi dengan 15 orang untuk kerlas non eksakta.
”Sejalan dengan kebijakan pemerintah dan bertepatan dengan pembelajaran semester ganji 2021-2022, bahwa setiap kelas non eksakta 40 mahasiswa 1 dosen dan kini sudah dilaksanakan hanya ada 10 hingga 15 mahasiswa disetiap kelas,” ujar Agus
Ia mengatakan, untuk menghindari adanya penyebaran covid 19 khususnya varian omicron pembelajaran di kampus ini dibagi menjadi beberapa metode yakni dimana 25 persen mahasiswa yang belajar tatap muka selama seminggu dan selebihnya belajar daring hal inipun dilakukan secara bergantian.
”Jadi satu minggu untuk onside dan 1 minggu lagi yang kuliah online bergantian lagi untuk mengikuti sistem perkuliahan onside,” jelas Prof Agus
Sementara itu, humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin melalui pesan video singkat menyampaikan pembelajaran tatap muka harus melalui prokes yang ketat mulai dari rumah kesekolah dan sebaliknya, serta memaksimalkan mendistribusikan vaksin.
“Hal ini menjadi perhatian seluruh pihak bagaiamna kita menimbang secara matang-matang, sejak dulu IDI menegaskan pertemuan tatap muka ini harus melalui prokes yang ketat,” kata Yudi
Prof Agus Salim juga memastikan bahwa UKI PAULUS Makassar telah menyiapkan sejumlah peralatan untuk menunjang penerapan protokol kesehatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.