KOMPAS.TV - Pantai Payangan di Kabupaten Jember, Jawa Timur diakui pengelola kerap didatangi warga yang akan menggelar ritual. Warga kerap datang berkelompok dengan dipimpin seorang guru spiritual.
Pasca kejadian tewasnya 11 warga yang terseret ombak, tempat wisata Pantai Payangan di Kabupaten Jember tetap dibuka Senin (14/02) pagi.
Baca Juga: Kesaksian Korban Selamat Tragedi Ritual di Pantai Payangan Jember, Detik-detik Ombak Menghantam
Pengelola mengaku bukan kali ini saja tempatnya dijadikan lokasi ritual.
Sebelumnya, pengelola mengklaim sudah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak menggelar ritual mandi di pantai karena dinilai berbahaya.
Sak tangis mewarnai kedatangan jenazah pasangan suami istri Syaiful dan Siti Wahyuni Komariah di rumah duka di Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur.
Syaiful dan Siti Wahyuni adalah dua dari 11 korban yang tewas karena terseret ombak pantai payangan saat melakukan ritual yang disebut untuk menenangkan diri, pada Minggu, 13 Februari.
Kedua enazah langsung dimandikan oleh keluarga setelah sebelumnya dilakukan otopsi di instalasi kamar mayat Rumah Sakit Dokter Soebandi Jember.
Ratusan warga pun mengantar jenazah suami istri ini ke tempat pemakaman umum desa untuk dikebumikan.
Sementara, 9 korban lagi juga telah dievakuasi dan diserahterimakan pada keluarga.
Proses otopsi jenazah berlangsung selama 7 jam dan dilakukan oleh Tim Dokter Forensik Rumah Sakti Dokter Soebandi bersama tim Inafis Polres Jember dan Biddokes Rumah Sakit Bhayangkara, Lumajang.
Sementara korban selamat masih dalam perawatan medis, mayoritas korban mengalami kondisi lemah dan sesak napas usai sempat tenggelam.
Pasca kejadian, kepolisian Resor Jember kini mendalami dugaan adanya pidana dalam kejadian ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.