PURWOREJO, KOMPAS.TV - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kembali mendatangi Desa Wadas untuk kedua kalinya.
Berbeda dengan kedatangan pada beberapa hari lalu, kali ini Ganjar datang ke Masjid Nurul Huda Dusun Krajan yang pada Selasa, 8 Februari lalu, merupakan tempat terjadinya kericuhan.
Ganjar berdialog dengan warga, sejumlah warga pun menyampaikan keluh kesahnya serta menceritakan kejadian seputar keributan yang terjadi pada 8 Februari lalu, termasuk trauma yang dirasakan.
Warga tetap menuntut Ganjar Pranowo untuk membatalkan izin penentapan lokasi dan membatakan Pembangunan Quarry di Desa Wadas.
Beberapa pihak di Desa Wadas masih menyuarakan penolakannya terkait rencana penambangan.
Baca Juga: Otak Pembunuhan Pria di TPU Adalah Perempuan, Polisi: Pelaku Rencanakan Pembunuhan Sebanyak 3 Kali
Sejumlah warga di lingkungan Dusun Krajan, Desa Wadas, Kecamatan Bener, memasang sejumlah poster dan spanduk yang berisi penolakan adanya tambang baru andesit di Desa Wadas.
Salah satu yang melakukan penolakan adalah mahasiswa dari Aliansi Solidaritas untuk Wadas.
Komisioner Komnas Ham, Beka Ulung Hapsara menanggapi kejadian yang terjadi di Wadas beberapa waktu lalu.
Kali ini ia sempat berdialog dengan GP Ansor untuk membantu pemulihan dan perekatan kembali Warga Wadas.
GP Ansor yang dinilai bisa masuk dan membantu proses penyembuhan mental, dan membantu merekatkan kembali agar masyarakat Wadas bisa kembali guyub.
Rencanya dibangunnya bendungan membuat warga di Wadas menjadi terpecah-pecah dan berkonflik.
Baca Juga: Korban Kericuhan di Desa Wadas akan Diberikan Trauma Healing
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.