WASHINGTON, KOMPAS.TV - Keputusan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengalihkan setengah dari aset Afghanistan yang dibekukan di AS untuk keluarga korban serangan 9/11, menuai kontroversi.
Kalangan aktivis menganggap Gedung Putih telah mencuri dari rakyat Afghanistan.
Pada Jumat (11/2/2022), Biden menerbitkan perintah eksekutif yang mengalihkan setengah dari 7 miliar dolar AS aset Afghanistan yang dibekukan, kepada keluarga korban tragedi 9/11.
Aset tersebut merupakan milik Da Afghanistan Bank (DAB), bank sentral Afghanistan. Sisa 3,5 miliar dolar AS dari aset itu akan dikirimkan ke Afghanistan.
Kalangan aktivis pun mengutuk kebijakan Gedung Putih tersebut. Mereka menganggap dana bank sentral seharusnya dipakai membantu rakyat Afghanistan yang terancam krisis.
“Rakyat Afghanistan tidak terlibat apa pun terkait 9/11. Itu adalah fakta tak terbantahkan,” kata aktivis Afghan-Amerika, Bilal Askaryar kepada Al Jazeera.
“Apa yang ditetapkan Biden bukanlah keadilan bagi keluarga korban 9/11, itu adalah pencurian dana rakyat dari sebuah negara melarat yang sedang di ambang kelaparan sebab penarikan pasukan Amerika Serikat yang membawa petaka,” lanjutnya.
AS membekukan aset bank sentral Afghanistan usai Taliban mendepak pemerintahan Ashraf Ghani pada Agustus 2021 lalu, sekaligus mengakhiri perang 20 tahun dengan pasukan koalisi AS.
Baca Juga: Presiden AS akan Pecah 7 Miliar Dolar Dana Pemerintah Afghanistan yang Dibekukan dan Berada di AS
Sebelumnya, AS menegosiasikan penarikan aset dengan Taliban. Pemerintahan Taliban butuh dana itu untuk mengatasi krisis ekonomi di negaranya.
Sebaliknya, dana itu juga dikehendaki oleh keluarga korban 9/11 yang menuntut ke pengadilan. Keluarga korban menggugat Taliban yang ikut bertanggung jawab atas tragedi di New York tersebut.
Keluarga korban tadinya menggugat sederet entitas dan individu yang dituduh terlibat serangan. Pihak tergugat termasuk mantan Presiden Irak Saddam Hussein, Hizbullah, Pemimpin Agung Iran Ali Khamenei, dan Taliban.
Kendati Joe Biden telah menerbitkan pemerintah, bagaimana cairnya aset DAB masih belum pasti. Pasalnya, terdapat sejumlah pihak yang mengklaim dana tersebut.
Keluarga korban 9/11 sendiri masih berpeluang menolak kebijakan Biden dan meneruskan gugatan untuk mengklaim keseluruhan dana.
Untuk saat ini, keputusan terakhir penggunaan aset akan ditentukan melalui pengadilan AS.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.