WASHINGTON, KOMPAS.TV - Rusia disebut berkemungkinan akan melancarkan invasi ke Ukraina pada pekan depan. Hal tersebut diungkapkan oleh penasihat keamanan Presiden Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, Jumat (11/2/2022).
Potensi invasi membuat Sullivan meminta warga AS segera meninggalkan Ukraina paling lambat 48 jam ke depan.
Menurutnya, intelijen AS telah mendapatkan informasi bahwa Moskow sudah menempatkan elemen-elemen militer yang dibutuhkan untuk invasi.
Sullivan menyebut serbuan cepat ke Kyiv kemungkinan akan dimulai sebelum Olimpiade Musim Dingin di Beijing berakhir pada pekan depan.
“Kami tidak bisa menunjuk harinya pada titik ini, dan kami tidak bisa menunjuk jam, tetapi itu (invasi) adalah kemungkinan yang sangat, sangat nyata,” kata Sullivan dikutip Al Jazeera.
“Kami tidak dapat mengatakan bahwa keputusan final telah diambil oleh Presiden (Vladimir) Putin. Apa yang bisa kami sampaikan adalah, kami memiliki tingkat kekhawatiran yang tinggi berdasarkan apa yang kami lihat di lapangan."
Baca Juga: Ukraina Keluhkan Rencana Latihan AL Rusia di Laut Hitam, Sebut akan Halangi Jalur Pelayaran
“Kami terus melihat tanda-tanda eskalasi dari pihak Rusia, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina.”
“Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, kita sudah di ambang sebuah invasi yang bisa dimulai kapan saja jikalau Vladimir Putin memutuskan untuk memerintahkannya,” pungkasnya.
Rusia sendiri diketahui menerjunkan lebih dari 100.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina. Rusia juga gencar menggelar latihan perang di Belarusia dan Laut Hitam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.