Pertemuan itu menimbulkan spekulasi akan dibangunnya koalisi antara dua tokoh itu. Al-Sadr mengalahkan perdana menteri petahana dukungan Iran dalam pemilihan umum nasional yang pertama kali digelar.
Dia menyatakan ingin membentuk pemerintahan yang melibatkan warga Irak. Komisi Pemilihan Umum Irak mengumumkan ulama berpengaruh itu memenangi pemilihan.
Selama ini al-Sadr dikenal karena menentang kebijakan Iran dan Amerika Serikat di negaranya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.