LONDON, KOMPAS.TV - SpaceX dilaporkan kehilangan puluhan satelit akibat gelombang badai matahari atau badai geomagnetik. Kuatnya badai membuat satelit-satelit itu jatuh dari orbit dan akan terbakar di atmosfer Bumi.
Badai matahari disebabkan oleh ledakan kuat di permukaan matahari yang melontarkan plasma dan gaya magnetik yang dapat menyentuh Bumi.
Satelit-satelit itu diluncurkan pada 3 Februari 2022 lalu. Sebanyak 40 dari 49 satelit yang diluncurkan diperkirakan akan jatuh ke Bumi.
SpaceX meluncurkan satelit sebagai bagian dari proyek internet Starlink. Proyek ini membuat jaringan internet cepat melalui ribuan satelit di luar angkasa.
Baca Juga: Satelit SpaceX Hampir Tabrak Stasiun Luar Angkasa China, Elon Musk Dikecam
Tadinya, satelit SpaceX berhasil mengorbit “dengan terkontrol”. Namun, sehari usai peluncuran, badai matahari menerjang mereka.
“GPS pesawat menunjukkan eskalasi kecepatan dan keparahan badai menyebabkan gaya tarik atmosfer meningkat hingga 50 persen dari peluncuran sebelumnya,” tulis pernyataan SpaceX dikutip BBC.
SpaceX mengakut telah mengatur satelit-satelit itu dalam “mode aman” setelah dihantam badai. Namun, gaya tarik atmosfer yang terlalu kuat menyeret sekitar 40 di antaranya.
Meskipun dipastikan jatuh ke Bumi, debris satelit SpaceX diduga kuat tidak akan sampai menyentuh permukaan.
“Kejadian seperti ini adalah pengingat bahwa luar angkasa itu menantang, meluncurkan satelit atau astronot ke orbit mashlah tidak mudah,” kata Kepala Surveilans Badan Antariksa Inggris Raya Jacob Geer.
Baca Juga: Toilet Rusak, Astronaut NASA di SpaceX Terpaksa Pakai Popok dalam Perjalanan Pulang ke Bumi
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.