Kompas TV nasional politik

Kericuhan Wadas, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Kedepankan Langkah Dialog

Kompas.tv - 9 Februari 2022, 15:45 WIB
kericuhan-wadas-wakil-ketua-dpr-minta-pemerintah-kedepankan-langkah-dialog
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2020) (Sumber: KOMPAS.com/TSARINA MAHARAN)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah untuk mengedepankan langkah dialog dalam menyelesaikan masalah dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, bila pemerintah tak represif dalam berhadapan dengan warga di Desa Wadas, konflik pun bisa dipastikan tak akan terjadi di sana. 

Baca Juga: Sebut Polisi Represif ke Warga Wadas, Fadli Zon: Sebenarnya Pembangunan Waduk Bener untuk Siapa?

"Kita minta kepada pemerintah untuk melakukan dialog-dialog sehingga tidak terjadi konflik yang merugikan semua pihak," kata Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/2/2022). 

Ia menyayangkan adanya personel kepolisian yang bertindak represif terhadap warga, sehingga bentrok antara masyarakat dan polisi pun tidak bisa terhindarkan. 

"Kami prihatin terhadap masalah tersebut. Kami imbau aparat kepolisian mengedepankan langkah-langkah yang persuasif dan humanis," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia menyatakan, 64 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih ditahan di Polres Purworejo, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 10 di antaranya adalah anak-anak.

Baca Juga: PPP: Bentrok di Wadas Mengesankan Pemerintah Sekarang seperti Era Orde Baru

Julian mengatakan, saat ini dirinya masih berada di Polres Purworejo untuk mendampingi para warga yang ditahan aparat di Polres Purworejo.

"Kami hari ini sekarang masih ada di Polres Purworejo dan kami masih dampingi teman-teman. Total ada 64 orang, di antaranya 10 orang anak-anak," ujar Julian dalam konferensi pers secara daring, Rabu (9/2).

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x