KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina tak percaya peringatan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia akan segera melakukan penyerangan, Minggu (6/2/2022).
Sebelumnya, AS mengungkapkan Rusia telah mengumpulkan 70 persen pasukan yang diperlukan untuk melakukan invasi skala penuh.
Seorang pejabat AS yang tak disebut namanya pada Sabtu (5/2/2022) bahwa mereka telah mendapatkan pengarahan dengan akan adanya operasi pendudukan Kiev dengan cepat yang akan dilakukan Rusia.
Pada scenario tersebut korban jiwa diyakini mencapai 50.000 warga sipil dan sekitar 25.000 merupakan tentara Ukraina.
Baca Juga: Ngeri, Banyak Desa Hancur di Madagaskar Disapu Angin Topan Batsirai dan Sebabkan 10 Orang Tewas
Namun, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mempertanyakan peringatan AS itu.
“Kami tak percaya prediksi ramalan tersebut. Setiap kota memiliki scenario berbeda, tetapi Ukraina siap untuk perkembangan apa pun,” cuitnya di Twitter dikutip dari Al-Jazeera.
“Hari ini Ukraina sudah memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan keyakinan warga Ukraina pada negara mereka. Musuh yang seharusnya takut, bukan kita ke mereka,” kata Kuleba.
Baca Juga: AS Beri Peringatan, Sebut Rusia Sudah Kumpulkan 70 Persen Kekuatan Militer untuk Serang Ukraina
Sedangkan menurut Penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, peluang menemukan solusi diplomatik untuk krisis tetap jauh lebih tinggi daripada ancaman eskalasi lebih lanjut.
Pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky dalam beberapa pekan terakhir tampak mengecilkan ancaman Rusia.
Hal itu dilakukannya demi apa yang dianggap sebagai upaya untuk menstabilkan pasar dan mencegah kepanikan di antara penduduk, bahkan ketika AS memperingatkan serangan akan terjadi dan pasukan NATO tengah bersiaga.
AS dan Inggris telah dituduh membesar-besarkan risiko serangan Rusia, sesuatu yang dengan tegas mereka bantah.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.