SOLO, KOMPAS.TV - Di tengah melonjaknya kasus covid-19 akibat varian omicron, kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan masih perlu ditingkatkan.
Gara-gara pengunjung yang enggan pulang meski lampion Imlek di Solo, Jawa Tengah telah dimatikan, disinfektan pun disemprotkan untuk membubarkan kerumunan.
Baca Juga: Bogor Sweeping Resto dan Tempat Hiburan Malam, Cegah Kerumunan dan Jemput Bola Vaksinasi
Upaya ini terpaksa dilakukan petugas, karena imbauan untuk membubarkan diri diabaikan warga yang memadati kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo, Jawa Tengah ini.
Sabtu (05/02) malam yang cerah dan hiasan seribu lampion Imlek membuat masyarakat tumpah ruah di tempat ini tanpa mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah setempat harus memutar otak agar lampion Imlek yang mempercantik Kota Solo hingga perayaan cap gomeh ini tak memicu klaster covid-19 baru.
Sebelumnya, pemerintah telah memprediksi puncak gelombang covid-19 akibat varian omicron bakal tiga kali lebih tinggi daripada puncak delta Juli 2021 lalu.
Namun saat ini tanda-tanda bahaya itu sudah mulai terlihat, pemerintah akui jumlah tes kalah cepat dari omicron.
Per 5 Februari, Indonesia mencatat 33.729 kasus covid-19 dalam sehari, angka kasus aktif pun kini telah menembus 160 ribu dengan 44 pasien meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.