Aksi teror di dunia nyata belakangan ini, ternyata disertai pula oleh glorifikasi teror di dunia maya. Konten semacam ini menurut Kominfo masuk ke dalam kategori konten radikal.
Pengamat media sosial Nukman Luthfie menilai, konten yang melawan paham radikal harus lebih masif beredar di dunia maya. Menurut Nukman, sebenarnya banyak tokoh moderat yang aktif mengampanyekan hal - hal positif. Sayangnya, kampanye tersebut kurang gencar di medsos.
Nukman memiliki gagasan yakni memandu atau melatih para pemuka agama agar lebih familiar terhadap media sosial. Harapannya, konten positif akan lebih banyak dibanding yang radikal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.