ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan, dia dan istrinya, Emine Erdogan dinyatakan positif Covid-19. Erdogan mengumumkan secara terbuka di Twitter pribadinya, Sabtu (5/2/2022).
“Hari ini saya dan istri saya dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan. Untungnya, kami mengalami sedikit gejala yang kami pelajari adalah varian omicron,” tulis Erdogan, seperti dilaporkan Associated Press.
“Kami sedang bertugas. Kami akan terus bekerja di rumah. Kami mengharapkan doa-doa Anda.”
Erdogan, 67 tahun, mengirim pesan itu setelah muncul melalui tautan video pada upacara pembukaan terowongan dari Istanbul, setelah membatalkan penampilannya secara langsung.
Dalam tautan video tersebut, Erdogan mengatakan dia tidak dapat hadir secara langsung karena mengalami pilek dan suaranya yang serak.
Pengumuman hasil tes presiden datang sekitar 30 menit setelah acara selesai. Walau dinyatakan positif Covid-19, Erdogan dilaporkan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit dalam penampilannya di televisi.
Istri Erdogan, Emine, mencuit di Twitter mereka berharap untuk melewati penyakit mereka bersama sesegera mungkin.
Selama pidatonya, Erdogan juga mengatakan pemerintahannya mengeluarkan 165 miliar lira atau setara USD12,2 miliar dalam bentuk subsidi untuk menekan lonjakan harga energi di Turki.
Erdogan menambahkan mereka perlu membiarkan beberapa kenaikan harga lebih tinggi di awal tahun untuk menghindari kerusakan pada sektor energi.
Baca Juga: Erdogan Kecam Biden, Tuduh Barat Bikin Konflik Ukraina Kian Buruk
Institut Statistik Turki mengatakan indeks harga konsumen meningkat lebih dari 11% pada Januari dari bulan sebelumnya. Kenaikan tahunan harga pangan lebih dari 55%, menurut data.
Tingkat inflasi tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2002 di negara yang sedang menghadapi pergolakan ekonomi dan krisis mata uang yang dipicu oleh serangkaian penurunan suku bunga.
Kesehatan presiden adalah topik yang sensitif di Turki. Investigasi diluncurkan terhadap pengguna media sosial pada bulan November untuk tweet yang dianggap "manipulatif" di tengah spekulasi tentang kesehatannya.
Erdogan, mantan pemain sepak bola semi-profesional, menjalani operasi pada usus bagian bawah pada tahun 2011.
Dia sering membantah laporan dirinya menderita kanker, sementara sehari-hari memiliki jadwal yang padat, kerap terlihat memberikan beberapa pidato sehari.
Turki mencatat rekor tingkat kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, dengan 111.157 kasus dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan pada hari Jumat.
Pada akhir Desember, kasus harian mencapai sekitar 20.000 tetapi meningkat karena varian Omicron yang sangat menular.
Negara ini juga mencatat jumlah kematian yang tinggi karena Covid-19, dengan 248 kematian dilaporkan pada hari Jumat, tertinggi sejak Oktober tahun lalu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.