MORELIA, KOMPAS.TV - Kartel narkoba Meksiko kini dilaporkan mulai menggunakan IED dan drone pengebom untuk memerangi aparat dan kelompok rival. IED, alat peledak improvisasi atau improvised explosive devices digunakan kartel sebagai ranjau.
Menurut garda pertahanan sipil di Tepalcatepec, Michoacan, Meksiko, ranjau IED milik kartel meledakkan sebuah kendaraan lapis baja hingga rusak parah pada pekan lalu.
Di Tepalcatepec, gerakan pertahanan sipil itu memerangi kartel Jalisco yang beroperasi di sana. Juru bicara gerakan itu menyebut sebuah kendaraan lapis baja ringan terkena ranjau kartel hingga tak bisa digunakan.
Kartel narkoba sendiri sebelumnya diketahui menggunakan mobil lapis baja dan drone pengebom untuk berperang. Namun, insiden di Tepalcetapec adalah kali pertama kartel sukses menggunakan IED.
Baca Juga: Mengerikan! Kartel Narkoba Meksiko Tembakkan Bom dari Drone ke Markas Saingannya
Angkatan Bersenjata Meksiko sendiri belum berkomentar mengenai penggunaan IED oleh kartel. Namun, Kementerian Pertahanan mengkonfirmasi bahwa patroli militer di area itu diserang empat kali ledakan, mobil lapis baja, dan rentetan tembakan yang melukai 10 tentara.
Menurut stasiun televisi Milenio, IED yang digunakan kartel terbuat dari pipa dan pelat logam dan kerucut sebagai pemantik ledakan.
“Yang mengkhawatirkan adalah improvisasi mereka dengan keahlian teknik, untuk membuat senjata, jebakan, bahan peledak dan lain-lain,” kata pakar keamanan Meksiko, Juan Ibarrola kepada Associated Press.
Meskipun demikian, Ibarrola ragu jika kartel mengembangkan senjata dengan niat mengalahkan tentara. Menurutnya, mereka sebatas mengancam militer sekaligus mengembangkan persenjataan untuk mengalahkan kelompok rival.
Negara bagian Michoacan sendiri diperebutkan kartel karena memiliki dermaga dan rute penyelundupan yang cocok untuk mengirimkan narkoba.
Penggunaan IED oleh kartel dalam perang narkoba sebelumnya belum diketahui. Namun, kartel dikenal mengembangkan persenjataan beberapa tahun terkini, salah satunya adalah peluncur granat.
Pada 2015, kartel Jalisco pernah menjatuhkan sebuah helikopter dengan peluncur granat. Insiden ini menewaskan delapan tentara dan seorang pejabat polisi.
Di lain sisi, kartel juga mengembangkan drone pengebom untuk berperang. Drone yang membawa bom menjadi senjata mematikan yang ditakuti musuh sekaligus warga di daerah konflik.
Angkatan Bersenjata Meksiko sendiri sebetulnya memiliki persenjataan canggih yang diprediksi bisa dengan mudah mengungguli persenjataan kartel.
Akan tetapi, pemerintah Meksiko dipandang kurang serius memberantas kartel narkoba. Pemerintahan Andres Manuel Lope Obrador dipandang cenderung menghindari konfrontasi terbuka.
“Bukannya tidak punya kapasitas, militer bisa melakukannya, tetapi perintahnya tidak pernah datang,” kata Ibarrola.
Baca Juga: Misteri Jasad Bayi di Meksiko yang Diduga Dipakai Selundupkan Narkoba Mulai Terkuak, Mayat Dicuri
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.