Kompas TV internasional kompas dunia

Kematian akibat Covid-19 di AS Tembus 900 Ribu Jiwa, Sebagian Dipicu Varian Omicron

Kompas.tv - 5 Februari 2022, 16:14 WIB
kematian-akibat-covid-19-di-as-tembus-900-ribu-jiwa-sebagian-dipicu-varian-omicron
Tempat tidur kosong yang ditinggal mati pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hartford di Connecticut pada 18 Januari 2022. Pandemi Covid-19 mencapai tonggak sejarah baru yang suram di Amerika Serikat pada hari Jumat (4/2/2022), saat jumlah kematian kumulatif negara itu akibat Covid-19 melampaui 900.000 jiwa. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 mencapai tonggak sejarah baru yang suram di Amerika Serikat pada hari Jumat (4/2/2022). Meski jumlah harian korban meninggal mulai mendatar, namun jumlah kematian kumulatif akibat Covid-19 negara itu melampaui 900.000 jiwa. 

Straits Times melaporkan pada Sabtu (5/2/2022), penghitungan terbaru menandai peningkatan lebih dari 100.000 kematian akibat Covid-19 Amerika Serikat sejak 12 Desember, bertepatan dengan lonjakan infeksi dan rawat inap yang didorong oleh varian virus Omicron yang sangat menular.

“Hari ini, bangsa kita menandai tonggak tragis lainnya, 900.000 nyawa orang Amerika hilang karena Covid-19,” kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan. “Kami berdoa untuk orang-orang terkasih yang mereka tinggalkan, dan bersama-sama kita menjaga setiap keluarga menanggung rasa sakit ini di hati kami.”

Bukti awal menunjukkan bahwa Omicron, meskipun jauh lebih menular, umumnya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah daripada varian virus sebelumnya, seperti Delta.

Tetapi, banyaknya kasus Omicron memicu lonjakan rawat inap yang membebani sistem perawatan kesehatan Amerika Serikat hingga batas tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

“Rawat inap tetap tinggi, menekan kapasitas perawatan kesehatan dan tenaga kerja kami hingga batasnya di beberapa wilayah negara,” kata Dr Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Para ahli mengatakan, sebagian besar pasien Omicron yang membutuhkan rawat inap adalah individu yang tidak divaksinasi dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis yang mendasarinya.

Dalam pernyataannya, Biden kembali mendesak warga Amerika Serikat untuk divaksinasi.

“Vaksin dan booster telah terbukti sangat efektif dan menawarkan tingkat perlindungan tertinggi,” katanya.

Baca Juga: Kasus Omicron Meningkat Dalam 10 Minggu Terakhir, WHO Prihatin Banyak Negara yang Longgarkan Aturan

Warga mengantre di tempat pengujian COVID-19 di Times Square New York pada 13 Desember 2021. Pandemi Covid-19 mencapai tonggak sejarah baru yang suram di Amerika Serikat pada hari Jumat (4/2/2022) dimana jumlah kematian kumulatif negara itu akibat Covid-19 melampaui 900.000 jiwa. (Sumber: Foto AP/Seth Wenig)

Data juga menunjukkan, Omicron mungkin memukul Amerika Serikat lebih keras daripada negara lain dengan populasi keseluruhan yang lebih muda, seperti di Afrika.

Pada hari Jumat, menurut penghitungan data terbaru yang dikutip Straits Times, jumlah total nyawa orang Amerika Serikat yang hilang karena Covid-19 sejak kasus pertama terdeteksi pada awal tahun 2020 mencapai setidaknya 904.228 jiwa, lebih dari seluruh populasi Dakota Selatan.




Sumber : Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x