JAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan kerja (kunker) Joko Widodo ke Sumatera Utara di tengah meningkatnya kasus Covid-19 menjadi sorotan.
Tak hanya itu, dalam rangkaian kegiatan kunker, tidak sedikit masyarakat yang datang untuk melihat langsung Presiden Jokowi hingga mengakibatkan kerumunan.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, kegiatan kenegaraan harus tetap berjalan, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Resmikan Jalan Tol Binjai-Stabat, Jokowi Sebut Rakyat akan Menikmati
Menurut Budi, dalam setiap kegiatan di lapangan, rombongan presiden selalu melakukan tes swab PCR.
Bahkan, setiap hari protokoler presiden menjalani tes swab antigen untuk menghindari penyebaran virus Corona di kegiatan kerja Presiden Jokowi.
Sementara, pertemuan kenegaraan di Istana juga tetap dilaksanakan dengan ketentuan digelar secara terbatas.
"Jadi kegiatan-kegiatan kenegaraan harus tetap jalan seperti peresmian tol, pelabuhan dan lain-lain," ujar Heru melaui keterangan tertulis, Jumat (4/2/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pesan Jokowi di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Omicron Bisa Sembuh Tanpa ke RS
Mengenai adanya kerumunan, Heru mengakui, memang selalu terjadi dalam setiap kegiatan kunjungan kerja presiden ke lapangan.
Protokoler kepresidenan juga telah meminta kepala daerah agar bisa membatasi kehadiran masyarakat saat kunjungan kerja presiden di lapangan.
Namun, pemerintah daerah sulit melakukan hal itu lantaran tingginya antusiasme masyarakat yang ingin menyapa langsung kepala negara.
Baca Juga: Selain Nikmati Alam, Ini Alasan Lain Presiden Jokowi Pakai Motor saat Kunker ke Kawasan Danau Toba
Heru mencontohkan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Kabupaten Dairi. Antusiasme masyarakat Kabupaten Dairi sangat tinggi untuk menyapa langsung Presiden.
Ini lantaran selama 74 tahun belakangan, tidak ada kunker kepala negara di daerah tersebut. Meski sulit dibendung, namun kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker tetap terjaga.
"Sulit keinginan masyarakat kalau ingin menyapa presiden," ujar Heru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.