Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Januari lalu menunjukkan hal yang tak biasa.
Sejumlah calon kandidat pemimpin daerah yang akan bersaing di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 memiliki harta yang tak wajar.
Bahkan sebagian ada yang minus hartanya. Namun sedikit harta, tak menyurutkan niat sejumlah orang untuk terus maju dan mencalonkan diri sebagai pemimpin di daerahnya. Habib Said Abdul Saleh adalah salah satunya.
Ia merupakan seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah yang memiliki harta kekayaan Rp. 14 Juta. Bersama dengan bupati petahana, Ampera A.Y Mebas, keduanya mencalonkan diri sebagai bupati dan wakil bupati Barito Timur periode 2018-2023.
Nama kandidat pemimpin daerah lainnya yang memiliki harta minim adalah Fathul Munir yang siap bersaing menjadi wakil walikota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Ia tercatat memiliki kekayaan Rp. 23 Juta.
Bersama Yuliustry, keduanya mencalonkan diri menjadi walikota dan wakil walikota Palangka Raya untuk lima tahun mendatang dari jalur independen. Namun berdasarkan verifikasi KPU Palangka Raya, pasangan ini tidak lolos untuk terus melaju dalam Pilkada pada Juni mendatang.
Meski demikian pasangan ini tidak setuju dengan hasil pleno KPU dan akan melayangkan gugatan hingga ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.