BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Panggung yang mengapung di Sungai Duyung dijadikan Faridah, ketua RT 11 di Jalan Belitung Darat Banjarmasin sebagai wadah untuk mengajarkan para warganya dalam mengolah cairan eco enzyme sebagai pupuk tanaman.
Pembuatan eco enzyme ini dinilai cukup mudah, hanya dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana dari sisa kulit buah atau sisa sayuran sebanyak 3 ons yang sudah dibersihkan hingga dipotong tipis.
Baca Juga: Bank Sampah Gelar Pameran Foto
Proses selanjutnya, gula merah yang dipotong sebanyak 1 ons difermentasi dengan 1 liter air hingga sisa buah dan sayuran dicampur secara merata dan disimpan di dalam wadah selama tiga bulan untuk menghasilkan enzyme.
Alasan Faridah mengajarkan eco enzyme kepada warganya sebagai wujud edukasi, agar mengurangi jumlah sampah dapur terutama sampah organik yang komposisinya masih tinggi, yang bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
Belajar dari media sosial, Faridah menyebut eco enzyme memiliki manfaat menyuburkan tanah dan tanaman, termasuk menghilangkan hama dan meningkatkan kualitas dan rasa buah.
Faridah mengklaim dari hasil tanaman cabai miliknya yang disiram menggunakan cairan eco enzyme justru lebih subur tanpa harus membeli pupuk yang mahal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.