SEMARANG, KOMPAS.TV - Hasil survei dari kementerian kesehatan, katarak menjadi penyabab kebutaan paling banyak di dunia dan Indonesia. Sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi angka kebutaan, setiap 1 juta penduduk harus ada sekitar 3.500 operasi katarak yang dilakukan.
Di wilayah Jawa Tengah setidaknya ada 2,7 persen warga yang menderita katarak berada sedikit di bawah angka nasional yakni 3 persen. Penderita katarak di Jawa Tengah rata-rata berusia sekitar 50 tahun. Khusus di Kota Semarang setidaknya harus ada 2.500 operasi katarak setiap tahunnya.
"Kita hidupnya kan didaerah tropis, banyak ultraviolet. Paparan matahari itu membuat angka kejadian katarak lebih tinggi," ujar Johan Hutauruk, Presdir Jec Hospital and Clinic.
Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyebut, penanganan katarak memang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Temuan warga yang menderita katarak ini dapat dimulai dari fasilitas kesehatan paling dekat dengan masyarakat seperti puskesmas.
"Ini masih menjadi PR kita. Kota Semarang ini angka harapan hidupnya semakin bertambah tahun semakin naik. Karena bertambah usia pasti akan menurunkan penglihatan. Ini menjadi tantangan bagi kita, supaya screening yang di bawah lebih banyak dan akhirnya ketemu, agar tidak timbul kebutaan," kata Abdul Hakam.
Untuk penanganan katarak memang harus dilakukan secara tepat, karena banyak ditemui penderita katarak yang ternyata juga menderita glaukoma atau kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata dan retina.
#katarak #kotasemarang #dinaskesehatankotasemarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.