KOMPAS.TV - Sejumlah orang tua murid gelisah mengenai Pembelajaran Tatap Muka 100% di ibu kota, saat kasus Covid-19 terus merangkak naik.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menyebut ada 222 kasus Covid-19 ditemukan di 99 sekolah selama PTM 100% digelar di Jakarta.
Menurut Nahdiana, PTM 100% tetap digelar karena positivity rate masih di bawah 5% dan mengikuti aturan SKB 4 menteri.
Setelah muncul desakan evaluasi PTM 100% dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden Joko Widodo, sejumlah Kepala Daerah bereaksi salah satunya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur Anies Baswedan mengusulkan kepada Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan untuk menghentikan PTM di DKI Jakarta dan mengalihkannya ke pembelajaran daring sebulan ke depan.
Seiring kenaikan kasus Covid-19, Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan menghentikan sementara PTM jenjang SMA dan SMK sewilayah Tangerang Raya dan mengalihkannya ke Pembelajaran Jarak Jauh.
Baca Juga: Lagi, Siswa Terpapar Covid-19, Kali Ini SMPN 6 Banjarmasin yang Terpaksa Hentikan PTM
Sedangkan daerah di luar Tangerang Raya, seperti Lebak dan Pandeglang tetap menggelar PTM tapi dengan kapasitas 25%.
Wilayah penyangga ibukota yang lain, Kota Bekasi juga mengambil kebijakan menerapkan PJJ atau pembelajaran daring untuk tingkat SD dan SMP selama 14 hari ke depan.
Kebijakan menghentikan sementara PTM 100% diambil setelah ada 20 siswa dan 8 guru terkonfirmasi positif Covid-19.
Tetangga ibu kota, Kota Depok belum menghentikan PTM 100% meskipun sudah 34 sekolah ditutup.
Hingga Kamis, jumlah kasus aktif di Depok mencapai 5.300 kasus dengan penambahan harian rata-rata mencapai 1000 kasus.
Pemkot Depok telah melayangkan surat evaluasi kepada Pemerintah Pusat terkait Pembelajaran Tatap Muka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.