Kompas TV internasional kompas dunia

Perundingan Buntu, AS Jerat Rusia Pakai Syarat Menohok: Hengkang dari Krimea, Transnitria, Abkhazia

Kompas.tv - 2 Februari 2022, 21:27 WIB
perundingan-buntu-as-jerat-rusia-pakai-syarat-menohok-hengkang-dari-krimea-transnitria-abkhazia
Latihan bersama tentara Rusia dan Belarusia di lapangan tembak Bretsky, Belarusia, Rabu (2/2/2022). AS dan NATO meminta Rusia menarik pasukan dari Krimea, Transnitria, Ossetia Selatan, dan Abkhazia untuk melanjutkan negosiasi tentang kontrol senjata di Eropa Timur. (Sumber: Biro Pers Kementerian Pertahanan Rusia via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dan NATO dilaporkan bersedia menegosiasikan kontrol senjata dan kebijakan di Eropa Timur dengan Rusia. Namun, mereka menjerat Kremlin dengan syarat menohok untuk melakukan negosiasi.

AS dan NATO hanya mau membahas penarikan persenjataan dari Eropa Timur jika Rusia menarik pasukan dari Krimea, Transnitria, Ossetia Selatan, dan Abkhazia.

Selain Krimea, tiga wilayah tersebut kini berdaulat sendiri karena separatis pro-Rusia. Transnitiria berada di Moldovia, sedangkan Ossetia Selatan dan Abkhazia di Georgia.

Tiga wilayah itu telah mendeklarasikan diri sebagai negara sendiri sebelum Krimea. Rusia pun memasok persenjataan ketika terjadi konflik dan mengirimkan pasukan usai kelompok separatis berkuasa.

Sementara itu, Krimea sempat memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 lalu. Namun, setelah itu dianeksasi oleh Rusia.

Baca Juga: Panas! Rusia dan Amerika Serikat Bertengkar Sengit Terkait Ukraina di Sidang Dewan Keamanan PBB

Syarat menohok AS dan sekutunya pertama dilaporkan oleh suratkabar yang berbasis di Spanyol, El Pais pada Rabu (2/2/2022).

Suratkabar itu merilis dokumen bersifat rahasia yang berisi respons AS-NATO terhadap proposal Rusia yang ingin mereka menarik persenjataan dan kehadiran dari Eropa Timur.

“Rusia harus menarik pasukan dari Ukraina (Krimea), Georgia (Ossetia Selatan dan Abkhazia), dan Republik Moldovia (Transnitria), tempat mereka menerjunkan (pasukan) tanpa persetujuan negara tuan rumah,” tulis dokumen itu sebagaimana dikutip kantor berita Rusia, TASS.

Apabila syarat itu dipenuhi, AS-NATO berjanji akan “membuka dialog dan diskusi tentang kontrol senjata yang berarti dengan Rusia dalam kondisi transparansi resiprokal dan disertai langkah-langkah yang dapat dipercaya.”

Saat ini, Rusia mengonsentrasikan sekitar 100.000 pasukan di perbatasan Ukraina. NATO dan Ukraina menyebutnya sebagai ancaman agresi.

Kremlin sendiri menampik tuduhan bahwa mereka merencanakan invasi. 

Rusia menuntut NATO tidak menerima Ukraina dan negara-negara bekas Uni Soviet lain sebagai anggota. 

Moskow juga mendesak NATO menarik persenjataan dari dekat perbatasannya dan menarik mundur pasukan dari kawasan Eropa Timur.

Akan tetapi, pihak Ukraina dan sekutu NATO-nya menolak syarat-syarat tersebut. Hal ini disambut Rusia dengan menggencarkan latihan perang di dekat perbatasan ukraina.

Baca Juga: Presiden Rusia Putin Kritik Kehadiran Nato di Eropa Timur: Mereka Mempermainkan Kami!


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x