JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, keterisian rumah sakit (RS) Covid-19 akan menjadi salah satu faktor penentu pengetatan mobilitas di Jakarta.
"Salah satu faktor untuk menetapkan pengetatan adalah tentang keterisian di rumah sakit," ujar Anies Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Jakarta Pusat, Selasa (1/2/2022).
Peningkatan keterisian rumah sakit, kata Anies, akan dikendalikan dengan mengurangi mobilitas.
"Itu pengalaman selama satu setengah tahun, hampir dua tahun ini. Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit," kata Anies.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Anies Sebut BOR Masih Terkendali
Saat ini, Anies menilai keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Jakarta masih relatif terkendali sehingga harapannya tidak perlu ada pengurangan aktivitas.
"Karena kami tau mobilitas penduduk harus segera dikendalikan apabila tingkat keterisiannya meningkat," ungkap Anies.
Sementara itu, bed occupancy rate (BOR) Covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan selama beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari Pemprov DKI Jakarta, per 1 Februari 2022, BOR DKI Jakarta menyentuh 60 persen. Dari total 5.111 tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 3.072 tempat tidur.
Baca Juga: Kasus Omicron di Jakarta Meningkat, Anies Minta Semua Tetap Tenang
Lalu, keterisian tempat tidur ruang perawatan intensif atau ICU sudah mencapai 28 persen. Sebanyak 187 tempat tidur sudah terisi dari total kapasitas 679 tempat tidur.
Data ini diperoleh dari 140 RS rujukan Covid-19 di Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.