JAKARTA, KOMPAS.TV- Organisasi Islam Muhammadiyah kini resmi diakui keberadaannya di Amerika Serikat (AS) sebagai organisasi nonprofit.
Pengakuan ini membuat ormas yang sudah berdiri sejak 1912 itu berkomitmen mengembangkan berbagai kolaborasi dan program secara umum di Negeri Paman Sam.
Menurut Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) AS, Arief Iswanto, pengakuan tersebut didapatkan setelah PCIM AS mengajukan diri dengan nama 'Muhammadiyah USA Incorporated', dan mengajukan lisensi lagi sebagai organisasi nonprofit dengan beberapa lini bisnis.
“Jadi Muhammadiyah USA Inc itu adalah organisasi yang bersifat religius, charitable (sosial), cultural (budaya), educations (pendidikan), dan non-profit organization. Dan untuk membershipnya disini terbuka, kepada siapa saja yang mendukung program-program Muhammadiyah,” tuturnya Selasa (1/2/2022) dikutip dari situs muhammadiyah.org.id.
Baca Juga: Muhammadiyah Jadi Organisasi Resmi Diakui Amerika Serikat
Setelah diakui sebagai organisasi resmi, maka diperbolehkan menjalin kerjasama secara resmi dengan pihak luar.
Misalnya, melakukan galang donasi untuk disalurkan kepada korban bencana bagi negara luar, termasuk Indonesia. Maka dana yang terkumpul tersebut tidak terbebani pajak.
“Jadi ketika kita resmi, dan melakukan pengumpulan uang itu menjadi tidak bermasalah. Dan itu harus punya organisasi resmi. Dan ketika uang terkumpul kita tidak terkena wajib pajak,” kata Arief.
Ketika mengajukan izin resmi ke Pemerintah AS, PCIM juga mengajukan beberapa program yang akan dijalankan meliputi penyediaan informasi pendidikan untuk publik seputar Islam dan muslim di AS.
Serta PCIM AS juga memiliki grup diskusi atau yang lebih populer di dunia Islam disebut sebagai pengajian.
Pengajian rutin tersebut dilangsungkan secara daring, bisa diikuti melalui siaran Zoom meeting maupuan YouTube Channel milik PCIM AS 'Muhammadiyah Amerika Serikat'.
Pengajian yang dimiliki oleh PCIM AS tersebut tidak hanya seputar keislaman, tapi juga mengkaji tentang life style seperti membahas tentang hobi, profesi, dan lain-lain.
Peserta tidak hanya mengikuti atau mendengar materi-materi yang disampaikan dalam pengajian, tapi juga akan diberikan tes untuk mengetahui tingkat efektifitas pengajian yang dilakukan.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Serukan Dukungan bagi Palestina, Ingatkan Semangat Antikolonialisme UUD 1945
“Jadi kita bikin juga sistem tesnya, sistem tesnya on line. Jadi setiap peserta akan mengerjakan tesnya secara on line, nanti akan log in dan menjalankan tes mandiri. Di akhir tes itu akan keluar hasilnya lulus atau tidak, kalau tidak kemudian mengulang lagi,” tandasnya.
Sumber : muhammadiyah.or.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.