Kiper Panthinaikos Kasih Kode Gabung Timnas, Ini Respons Asisten STY

SOLO, KOMPAS.TV - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto mengaku tidak bisa memberi komentar lebih soal kode kiper Panathinaikos, Cyrus Margono segera gabung skuad Garuda. 

Kode tersebut hadir usai sang kiper melakukan pertemuan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di ibu kota Yunani, Athena, 28 Januari silam. 

Penjaga gawang ini disebut memiliki ayah orang Indonesia dan ibu dari Iran, dan lahir di Amerika Serikat. 

Usai pertemuan tersebut, Cyrus Margono melalui Instastory di akun Instagram pribadinya mengunggah ulang postingan KBRI Athena dengan takarir, "Sebentar lagi #kitagaruda." 

Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Alasan Enggan Penuhi Timnas Indonesia dengan Pemain Keturunan

Jika benar ingin membela Timnas Indonesia, Cyrus harus sepenuhnya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) layaknya Elkan Baggott. 

Terkait kode tersebut, asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto mengaku tidak bisa memberi tanggapan lebih. 

Menurut Nova, hal tersebut dapat ditanyakan langsung kepada Shin Tae-yong selaku pelatih Indonesia. 

“Saya belum bisa memberikan komentar ya. Biarkan coach Shin Tae-yong yang berhak menjawab itu," sebut Nova, dikutip dari BolaSport. 

Beberapa waktu lalu sebelum memberi kode ini, salah satu pelatih kiper timnas, Yoo Jae-hon menyebut Cyrus memang sempat dihubungi oleh Shin Tae-yong. Tetapi, sang kiper tidak memberikan respons. 

"Ini ranahnya pelatih kiper ya dan bisa ditanyakan juga ke coach Yoo Jae-hon," imbuh Nova. 

Baca Juga: Pekan Ini, Menpora dan PSSI Agendakan Rapat Bahas Sandy Walsh dan Jordi Amat

Untuk saat ini, Indonesia memang sedang memproses empat pemain keturunan untuk bisa membela skuad Garuda. 

PSSI dan Menpora Zainudin Amali bahkan sudah mengagendakan rapat pada pekan ini untuk membahas dua nama pemain, Sandy Walsh dan Jordi Amat. 

Sandy dan Jordi sudah menyerahkan dokumen-dokumennya kepada Kemenpora dan ditargetkan bisa menjadi WNI pada April. 

Sementara itu, dua nama lain, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen diperikirakan baru bisa menyerahkan dokumen-dokumen naturalisasi kepada PSSI pada Februari ini.