JAKARTA, KOMPAS.TV- Pertamina kembali mendapatkan status perusahaan layak investasi dari lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service. Moody's menilai Pertamina mampu menjaga pertumbuhan bisnis intinya dengan hati-hati, serta melakukan diversifikasi ke energi yang lebih bersih.
"Pencapaian ini diharapkan dapat terus menjaga kepercayaan investor terhadap Pertamina, sehingga dapat terus membuka peluang akses pendanaan dari investor global," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, dikutip Antara, Selasa (1/2/2022).
Saat ini, Pertamina memiliki peran krusial dalam eksplorasi minyak dan gas di Indonesia, serta memiliki posisi penting dalam segmen pengolahan, penjualan bahan bakar, dan pipa gas. Sehingga Pertamina dinilai memiliki bisnis yang terintegrasi dalam skala yang signifikan dari hulu hingga hilir.
Atas dasar itu, Moody’s menilai dukungan dari pemerintah kepada Pertamina akan tetap kuat, termasuk dalam situasi yang dinilai menimbulkan tekanan bagi kinerja perseroan.
Baca Juga: Pertamina Pastikan Rekrut Tenaga Lokal untuk Garap Kilang GRR Tuban
Dukungan kuat pemerintah juga terlihat pada penggantian atas selisih harga BBM yang dilakukan secara bertahap sejak 2018, sehingga berdampak pada penguatan pendapatan perseroan.
Selain itu, Pertamina juga telah mengalokasikan anggaran modal investasi yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Ini merupakan bukti komitmen perusahaan yang kuat dalam mengembangkan bisnisnya termasuk dalam bidang energi yang ramah lingkungan.
Moody's juga menilai posisi likuiditas Pertamina sangat baik. Jika dibandingkan antara utang jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan ketersediaan kas per 30 September 2021, keuangan perseroan menunjukkan posisi yang sangat kuat.
Baca Juga: Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal Jual Tanah ke Pertamina
Transparansi perusahaan juga ditunjukkan dengan konsisten mempublikasikan laporan keuangan secara regular meskipun Pertamina bukan perusahaan publik.
Di sisi lain, bergabungnya Blok Rokan pada Agustus 2021 lalu diyakini akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi minyak dan pendapatan Pertamina terutama dari sisi hulu.
"Ada tantangan yang harus kami jawab untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik sejalan dengan efisiensi yang dijalankan perusahaan," ujar Fajriyah.
Baca Juga: Lepas Lahan Pertanian, Warga Tuban Minta Pertamina Berikan Kepastian Pekerjaan sesuai Janji!
"Dengan peringkat ini, kami harap bisa mendukung Pertamina menghadapi transisi energi dan tantangan industri energi global, terutama dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk merealisasikan proyek strategis nasional," sambungnya.
Penetapan Pertamina sebagai perusahaan layak investasi akan membuat para investor kian yakin menanamkan modalnya di Grup Pertamina.
Sejalan dengan tuntasnya restrukturisasi, tambah Fajriyah, Pertamina diharapkan dapat bergerak lebih gesit dan lincah untuk mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan valuasi 100 miliar dolar AS.
"Di tengah tantangan pandemi COVID-19, kami akan terus bergerak agresif meningkatkan produksi migas dan menuntaskan berbagai proyek penugasan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional," pungkasnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.