Pekan Ini, Menpora dan PSSI Agendakan Rapat Bahas Sandy Walsh dan Jordi Amat

SOLO, KOMPAS.TV - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengagendakan rapat dengan PSSI serta Shin Tae-yong pada pekan ini. 

Rapat tersebut bakal membahas perihal proses naturalisasi dua pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Exco PSSI yang mengurusi proses naturalisasi, Hasani Abdulgani, sempat memang menargetkan Sandy dan Jordi sudah bisa menjadi WNI pada April dan siap membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023.

Baik Sandy dan Jordi Amat sudah menyerahkan dokumen yang membuktikan bahwa mereka memiliki darah Indonesia kepada PSSI. 

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah menandatangani dan menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada Kemenpora. Menpora, menyebut dokumen kedua pemain sudah masuk. 

Baca Juga: Kesan Mees Hilgers Soal Indonesia hingga Fenomena Pengikut Medsos yang Naik Drastis

Sebagai langkah lanjutan, Menpora langsung mengagendakan rapat dengan PSSI beserta pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pada pekan ini. 

Amali ingin para pemain naturalisasi tersebut bisa memberi manfaat kepada Timnas Indonesia untuk jangka waktu yang panjang. 

"Saya sudah sampaikan ke Pak Sekjen PSSI (Yunus Nusi) bahwa Minggu ini saya undang PSSI serta Direktur Teknik (Indra Sjafri) kalau perlu Shin Tae-yong juga,” kata Amali, dikutip dari BolaSport.

"Kami akan selektif dan verifikasi benar untuk pemain-pemain keturunan ini dan sesuai keputusan kami nanti."

“Dia yang kami naturalisasi bisa bermain lama membela timnas Indonesia, jangan kemudian setelah dinaturalisasi dia tidak bisa membela timnas Indonesia.”

Baca Juga: PSSI Targetkan Proses Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat Rampung April

“Jadi tentu karena visi dan misinya sama dengan Pak Ketum PSSI maka kami mau naturalisasi pemain-pemain harus benar-benar selektif di era Pak Mochamad Iriawan. Tujuan kami sama untuk kepentingan Timnas Indonesia,” tandasnya.

Selain Sandy Walsh dan Jordi Amat, Indonesia juga sedang memproses naturalisasi dua pemain keturunan berusia muda, Ragnar Oratmangoen dan Mees Hilgers. 

Oratmangoen masih berusia 24 rahun dan bermain di divisi teratas Liga Belanda bersama Go Ahead Eagles. 

Sementara Mees Hilgers empat tahun lebih muda dan bersaing dengan Oratmangoen di Eredivisie Belanda bareng FC Twente.